Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Mandul, Apakah Akhir Segalanya?

19 Oktober 2022   10:12 Diperbarui: 19 Oktober 2022   10:16 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehadiran seorang anak atau memiliki keturunan merupakan impian bagi semua pasangan. Itu pula salah satu tujuan dari pernikahan yakni ingin memiliki keturunan.

Namun apa hendak dikata jika takdir Ilahi belum juga menghampiri sebuah pasangan seperti halnya yang terjadi pada keluarga Nabi Zakaria.

Usia sang nabi sudah lanjut begitu pula usia sang istri, sangat tidak dimungkinkan untuk memiliki keturunan.

Namun dengan kuatnya doa mereka berdua, memohon kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dengan permohonan yang benar-benar.

Akhirnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberi kabar gembira, berupa karunia yang sangat besar yaitu akan lahirnya seorang bayi dari rahim istrinya yang langsung diberi nama oleh Allah subhanahu wa ta'ala dengan nama Yahya.

Kelahiran Yahya merupakan mukjizat bagi nabi Zakaria, karena bagi Allah Tidak ada yang tidak mungkin selama Allah berkehendak terjadi itu pasti akan terjadi walaupun manusia memandangnya itu sangat mustahil.

Kalau melihat dari ukuran usia nabi Zakaria yang lanjut dan sudah dikatakan bahwa istrinya adalah seorang istri yang mandul.

Begitu mendambakan akan hadirnya keturunan memang sangat diharapkan atau bahkan dinanti-nanti.

Fitrahnya sepasang suami istri diberi karunia oleh Allah keturunan itu adalah hal gaib dan merupakan hak prerogatif Allah.

Walau nanti manusia sendiri memiliki usaha-usaha tertentu untuk menghasilkan seorang keturunan dengan teknologi tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun