Bukan berarti sekufu itu sama-sama dalam kualitas kesalehannya saja karena siapa yang meragukan Zaid dengan kesalehannya, siapa yang meragukan Zainab dengan kesalehannya semuanya adalah orang-orang yang Saleh.
Ada sesuatu hal yang menjadi rahasia. Iya, bisa jadi penyebab perceraian antara keduanya adalah karena adanya ketidaksepadanan dalam hal yang lain.
Dalam hal ini sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Zainab adalah seorang keturunan yang bernasab bagus yakni dari keturunan Bani Hasyim.
Kemudian kita tahu bahwa Zaid bin haritsah adalah mantan budaknya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, dengan hal tersebut bisa saja menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Ya, karena ketidaksepadanan tersebut sehingga masalah-masalah kecil menjadi besar.
Tidak menafikan bahwa keduanya adalah manusia biasa seperti Kebanyakan manusia-manusia yang lainnya.
Nama Zaid bin Haritsah pun Allah abadikan dalam firmannya di surat al-Ahzab ayat 37 yang mana Ini menandakan bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberi penghormatan lebih kepada Zaid.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Dan (ingatlah), ketika engkau (Muhammad) berkata kepada orang yang telah diberi nikmat oleh Allah dan engkau (juga) telah memberi nikmat kepadanya, "Pertahankanlah terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah," sedang engkau menyembunyikan di dalam hatimu apa yang akan dinyatakan oleh Allah, dan engkau takut kepada manusia, padahal Allah lebih berhak engkau takuti. Maka ketika Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami nikahkan engkau dengan dia (Zainab) agar tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (menikahi) istri-istri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya terhadap istrinya. Dan ketetapan Allah itu pasti terjadi." (Al-Ahzab 37).
Dan ayat tersebut berlaku di kemudian hari bagi seluruh kaum Muslimin yang menjelaskan bahwa ayah angkat boleh menikah dengan mantan istri dari anak angkatnya. Setelah berlalu kejadian itu maka Rasulullah dinikahkan oleh Allah dengan Zainab binti jahsyin.
5 tahun setelah kejadian itu tepatnya 5 Jumadil Awal tahun ke-8 Hijriah atau tahun 629 Masehi, Zaid bin Haritsah memimpin pasukan sebanyak 3000 orang ke Mutah untuk memerangi orang-orang Romawi dan dia gugur syahid di sana sebagai komandan perang pasukan kaum Muslimin.
Hikmah Kisah Zaid