Bahkan suatu saat mereka ada dalam titik yang disebut menopause artinya berhenti menstruasi sudah tidak ada lagi yang disebut dengan masa subur, hasrat itu nyaris hilang.
Di saat-saat tersebut seorang perempuan sudah tidak bisa maksimal lagi melayani suaminya seperti saat beberapa bulan atau tahun pertama dari pernikahannya dahulu
Di sinilah mulai adanya komunikasi yang mesti terus dijaga untuk keberlangsungan rumah tangga agar tidak terjadi miss komunikasi antara pasangan.
Tapi hasrat lelaki kadang tidak bisa mengenal waktu dan tempat, ketika datang hasrat tersebut maka seorang suami bisa saja di luar kendali memaksa istrinya untuk memenuhi hasratnya tersebut.
Seorang suami harus mempunyai kesadaran yang tinggi bahwa istrinya itu bukanlah kambing betina yang bisa sesuka hati dikawinkan oleh majikannya.
Harus ada saling pengertian tingkat tinggi antara kedua belah pihak untuk memenuhi hasratnya masing-masing, agar tercipta ketenteraman dan kedamaian di dalam rumah tangga.
Sampai kapanpun keinginan atau nafsu yang diwujudkan dalam syahwat seorang laki-laki, kalau tidak diatur oleh dia sendiri akhirnya hasrat itu hampir mirip seperti hasrat hewani dan mesti dijauhi oleh seorang lelaki agar apa? Agar terselamatkan bahtera rumah tangga tersebut dan tercapai kebahagiaan yang dicita-citakan.
Seorang istri, bila suatu saat tidak mau melayani hasrat suaminya bukan berarti dia tidak taat atau bermaksiat terhadap suaminya.
Apa sebabnya, kita harus cari tahu apakah dia sedang sakit atau apakah dia sedang tidak mood dan lain sebagainya. Mungkin karena pekerjaan seharian yang membutuhkan tenaga ekstra sehingga badan menjadi letih dan membutuhkan istirahat.
Dari situlah kita harus tahu latar belakang sang istri kenapa mereka menolak untuk menunaikan hasrat.
Bersenang-senanglah dan bergembiralah dengan pasangan kita tanpa harus memaksa satu sama lainnya.