Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Terlahir di Persimpangan

1 Juni 2022   15:05 Diperbarui: 1 Juni 2022   18:41 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fase inilah penanda seorang manusia telah dewasa dan ihtilam. Perbuatan sekecil apa pun dicatat sebagai amalan. Amalan baik maupun buruk.

Oleh karena itu setiap Muslim dianjurkan beristigfar dan bertobat setiap saat. Paling tidak lima waktu salat sehari semalam.

Dalam Islam ada toleransi hukum atau semacam dispensasi ketika seseorang ada dalam salah satu dari tiga keadaan.

Seperti sabda Nabi Saw. berikut ini, "Seseorang tidak dibebani hukum yakni anak kecil sehingga dewasa, orang tidur sampai dia bangun dan orang yang hilang akal sampai berakal." H.R. Abu Dawud.

Dari tiga keadaan ini seseorang tidak dikenai beban untuk melaksanakan kewajibannya sebagai seorang manusia.

Hadis ini sejalan dengan hadis pertama di atas bahwa seseorang di usia anak-anak masih ada dalam keadaan fitrah.

Dia tidak dikenai beban atas apa yang dilakukannya. Setelah seseorang beranjak dewasa dan berhak memilih jalan hidupnya maka segala konsekuensi apa yang dia perbuat harus ditanggung sendiri.

Seorang anak yang terlahir dari kalangan non Muslim sejatinya suci sebelum dia dewasa dan menentukan keyakinannya berdasarkan naluri insani yang mendorong seseorang mencari apa yang selalu diistilahkan dengan ketenangan batin, ketenangan spiritual yang hanya bisa diraih dengan cara bertafakur atau merenung mencari kebenaran yang hakiki.

Allah telah memberi sinyal kepada setiap jiwa untuk menemukan kebenaran itu karena hati nurani itu adalah bisikan yang tidak bisa dibohongi.

Islam sebagai agama fitrah mengajarkan kepada pemeluknya untuk mengakui latar belakang dirinya sebagai makhluk yang diciptakan.

Hidayah Allah tersebar ke setiap makhluknya baik dia telah tunduk dalam naungan Islam atau yang masih berada di luar Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun