Seorang Muslim dituntut untuk mencari ilmu agar menjalankan syariat agama menjadi lebih maksimal lagi.
Nabi Saw. bersabda, "mencari ilmu adalah wajib bagi setiap Muslim."Â Hr. Ibnu Majah.
Jadi antara anak pintar dan anak saleh tidaklah harus dibenturkan, kiat mendidik anak menjadi saleh atau menjadi pintar haruslah bersamaan.
Dalam Islam dipercaya jika seseorang meninggal maka akan terputus semua amalnya kecuali 3 hal.
Pertama, Shadaqah Jariyah yakni sedekah yang pahalanya akan terus menerus mengalir meskipun pelakunya sudah meninggal dunia.
Contoh shadaqah jariyah adalah wakaf tanah untuk masjid, madrasah dan sarana umum yang bermanfaat lainnya pelakunya akan terus mendapatkan royalti pahala selama hasil sedekahnya itu digunakan.
Kedua, Ilmu yang bermanfaat. Seseorang yang pernah mengajar membagi ilmunya lantas secara estafet ilmu tersebut disebar ulang oleh para muridnya sehingga ilmu itu memberi manfaat bagi orang banyak. Pahala dari investasi ilmu akan terus mengalir walaupun pelakunya telah tiada.
Ketiga, Anak Saleh yang mendoakan kedua orang tuanya. Seorang anak saleh tidak akan terbentuk dengan sendirinya tanpa ada arahan dari orang tua.
Kesalehannya inilah yang nantinya berbuah pahala bagi kedua orang tua ketika dia melakukan kewajibannya mendoakan kedua orang tua yang telah tiada.
Begitulah antara kesalehan dan kepintaran seiring sejalan berbuah kebaikan.
Dalam sebuah rumah tangga orang tua menjadi sumber utama mengarahkan anak-anaknya untuk menjadi saleh sekaligus pintar.