Nampaknya pola pikir seperti perbincangan yang saya dengar itu adalah pola pikir kebanyakan orang membedakan antara kemapanan intelegensi dengan kemapanan spiritual.
Orang-orang Saleh yang Merubah Dunia
Islam selalu menginspirasi penganutnya untuk bergerak dan berpikir maju.
Inspirasi itu bertebaran di kalam-kalam Ilahi atau pada sabda-sabda Nabi.
Di abad pertengahan telah tumbuh pesat beragam ilmu pengetahuan antara sains dan agama. Sebut saja Alkhawarizmi, Ibnu Sina, Ibnu Rusydi, Alkindi dan lain-lain semua ilmuwan itu lahir dari rahim Islam.
Mereka adalah orang-orang saleh yang mempunyai kualifikasi keilmuan dunia bahkan ketika mereka lahir Eropa masih dalam abad kegelapannya.
Baru setelah karya-karya mereka diterjemahkan, Eropa mulai menemukan kejayaannya.
Di kalangan para fuqaha (ahli fikih) lahir imam-imam madzhab yakni Imam Malik bin Anas, Abu Hanifah, Imam Syafii dan Imam Ahmad bin Hanbal.
Dari kalangan Muhaddis (ahli hadis) lahir Imam Bukhari, Imam Muslim, Abu Dawud, Imam Tarmidzi dan yang lainnya.
Dari kalangan mufassir (ahli tafsir) lahir Imam At-Thabari, Ibnu Katsir, Imam Al-Qurtubi dan lain-lain.
Kesalehan dalam menjalankan syariat Islam membimbing mereka menemukan disiplin keilmuan yang kelak di kemudian hari menjadi rujukan bagi generasi baru.