Keluarga Luth As
"Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang kafir, istri Nuh, dan istri Luth. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, tetapi kedua suaminya itu tidak dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada kedua istri itu), "Masuklah kamu berdua ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka).""
(QS. At-Tahrim 66: Ayat 10)
Kenyamanan dalam sebuah keluarga adalah dambaan setiap pasangan, namun apa jadinya jika dalam sebuah keluarga salah satu pasangannya berbeda dan selalu memaksakan kehendaknya.
Tentu kenyamanan dan ketenteraman berkeluarga akan terganggu. Itu pula yang terjadi dalam kehidupan keluarga Luth As.
Sang istri bernama Walihah adalah pendukung kebejatan kaum Luth. Setiap berita yang datang ke nabi Luth selalu dibocorkan pada kaumnya.
Luth As. Sang suami merupakan rasul utusan Tuhan, setiap saat mendakwahkan ajaran yang berisi tentang kebenaran.
Nabi Luth diutus di suatu tempat bernama Sodom. Sodom atau Sadum adalah nama suatu tempat di dekat Laut Mati Yordan.
Penduduk Sodom kala itu berperilaku amoral, menyukai sesama jenis, praktik perzinaan dan club malam sudah menjadi budaya keseharian mereka.
Dengan diutusnya nabi Luth di sana tak juga membuat mereka sadar, namun Luth As. terus berusaha memperbaiki moral umatnya.
Praktik LGBT sekarang nampaknya terinspirasi sedikit banyak dari kebejatan kaum nabi Luth.
Sang istri yang diharapkan menjadi sumber penunjang dalam dakwah, tidak bisa diandalkan.
Walihah bermuka dua, baik hati di depan Luth, namun di belakang dia berkhianat.
Tatkala ada tiga orang tamu yang berkunjung ke rumah Luth, tiga pria berparas tampan. Luth berbisik kepada keluarganya agar jangan ada satu orang pun membocorkan kedatangan tamu mereka.
Nasihat Luth diabaikan oleh sang istri, sekelompok pria datang memaksa membuka pintu rumah Luth, agar dia menyerahkan ketiga pria tampan yang mereka dengar dari Walihah.
Luth pun bergeming dan mulai menyadari pengkhianatan istrinya. Ternyata ketiga tetamu yang datang ke rumah Luth adalah jelmaan Malaikat.
Kemudian mereka pun menenangkan Luth dan menyuruh untuk cepat berkemas dan meninggalkan kampung tersebut sebelum subuh tiba.
Sepeti yang terkisah dalam Alquran surat Hud ayat 77-83.
"Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Luth, dia merasa susah dan merasa sempit dadanya karena kedatangan mereka, dan dia berkata: "Ini adalah hari yang amat sulit. (77).
Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas, dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji Luth berkata: "Hai kaumku, inilah puteri-puteriku, mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal?" (78)
Mereka menjawab: "Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap puteri-puterimu; dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki." (79)
Luth berkata: "Seandainya aku ada mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku lakukan)." (80)
Para utusan (malaikat) berkata: "Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorang pun di antara kamu yang tertinggal kecuali istrimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?". (81)
Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, (82)
Yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim. (83)
Walihah sang istri nabi dia termasuk di antara orang-orang yang tertinggal dan dihujani batu panas.
Nasihat-nasihat
- Tidak ada jaminan keselamatan walaupun hidup serumah dengan orang saleh jika hati tetap menutup diri terhadap kebenaran.
- Hidayah sangatlah mahal walau bersinggungan setiap saat, kalau hati siapa tahu.
- Tetap berdo'a dan meminta keselamatan pada Yang Maha Kuasa karena Dia satu-satunya dzat tempat makhluk menggantungkan asa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H