Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berkaca dari Keluarga Luth

29 Maret 2022   10:05 Diperbarui: 29 Maret 2022   10:09 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari beritaku.id

Dengan diutusnya nabi Luth di sana tak juga membuat mereka sadar, namun Luth As. terus berusaha memperbaiki moral umatnya.

Praktik LGBT sekarang nampaknya terinspirasi sedikit banyak dari kebejatan kaum nabi Luth.

Sang istri yang diharapkan menjadi sumber penunjang dalam dakwah, tidak bisa diandalkan.

Walihah bermuka dua, baik hati di depan Luth, namun di belakang dia berkhianat.

Tatkala ada tiga orang tamu yang berkunjung ke rumah Luth, tiga pria berparas tampan. Luth berbisik kepada keluarganya agar jangan ada satu orang pun membocorkan kedatangan tamu mereka.

Nasihat Luth diabaikan oleh sang istri, sekelompok pria datang memaksa membuka pintu rumah Luth, agar dia menyerahkan ketiga pria tampan yang mereka dengar dari Walihah.

Luth pun bergeming dan mulai menyadari pengkhianatan istrinya. Ternyata ketiga tetamu yang datang ke rumah Luth adalah jelmaan Malaikat.

Kemudian mereka pun menenangkan Luth dan menyuruh untuk cepat berkemas dan meninggalkan kampung tersebut sebelum subuh tiba.

Sepeti yang terkisah dalam Alquran surat Hud ayat 77-83.

"Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Luth, dia merasa susah dan merasa sempit dadanya karena kedatangan mereka, dan dia berkata: "Ini adalah hari yang amat sulit. (77).

Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas, dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji Luth berkata: "Hai kaumku, inilah puteri-puteriku, mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal?" (78)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun