Hal yang dipermasalahkan adalah apakah boleh mengambil pendapat dari "Ustadz youtube". Sebagian beranggapan boleh, sebagian lagi beranggapan tidak boleh.
Adaptasi digital ini sangat membawa dampak positif bagi masyarakat umum ilmu menjadi tak berjarak lagi, tempat bukan masalah lagi tentunya hari ini siapa yang mau pasti dia mendapatkannya.
Sisi lain dari perkembangan dakwah digital yang menggembirakan tersebut tak bisa diabaikan pula dampak negatif dari teknologi ini.
Berselebarannya situs-situs porno dan situs radikal serta menjamurnya akun-akun berisi hoax mengadu domba, fenomena lain dari perkembangan teknologi ini.
Laman-laman media sosial berisi hal yang tidak sehat, satu pihak menyalahkan pihak yang lain dan tak jarang buntut dari pertengkaran itu mengarah ke pelaporan karena pelanggaran UU ITE yang berlaku di negeri ini.
Internet dibanjiri konten-konten porno sebagian pengguna bermaksud untuk mengeruk cuan dari setiap konten yang dia post, tak peduli melanggar norma atau merusak akal.
Pola pikir oportunisme sudah sekian dalam mengakar di kebanyakan masyarakat.
Tak terbayangkan lagi era baru digital semakin melesat kemajuannya hari ini tahun 2022 kita sudah memasuki era baru teknologi digital dengan nama Metaverse.
Facebook sudah memulainya, Metaverse adalah konten digital berlatar 3D.
Pengguna seakan berada di alam nyata saat berinteraksi menggunakan perangkat Metaverse  tersebut.
Dengan demikian pelaku dakwah semakin tertantang untuk minimal mengimbangi arus kemajuan teknologi ini.