Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Sang Pelita Kehidupan

25 November 2021   17:08 Diperbarui: 25 November 2021   17:25 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pikiran rakyat

Teringat masa tiga dekade silam saat kami mulai belajar menulis abjad dan mengingat-ingat angka hanya 1 sampai 10 saja. Dengan lidah terbata-bata kami mengikuti ucapan sang guru.

Dulu kami mengingat mereka sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, sematan frasa tersebut sungguh sangat dalam terasa. Mereka dengan sabar dan teliti membimbing dan mendidik murid-murid yang tak semua sama sifat dan sikapnya.

Tak terlihat raut wajah mengeluh ketika membimbing anak-anak yang masih sangat belia usia sekolah dasar. Perangai yang masih polos dan cengeng sangat membutuhkan bimbingan guru sebagai pengganti orang tua.

Beranjak remaja, sang guru tetap membersamai kita mulai belajar logika. Dan disiplin ilmu lainnya. Jika belajar tanpa berguru sesatlah kita.

Hari ini, 25 November 2021 adalah hari guru. Diperingati bukan untuk mengkultuskannya tetapi untuk mengingatkan kita akan jasa-jasanya.

Pelita itu selalu menyinari dunia dengan cahayanya. Di kegelapan malam yang gelap gulita yang dibutuhkan adalah pelita. Itulah sang guru mereka bak pelita yang selalu menyinari alam dunia.

Dengan ilmu pengetahuan kegelapan pun tersingkapkan. Bayangkan seandainya di dunia ini tak ada seorang pun guru maka dunia ini akan tetap gelap gulita.

Jelaslah bagi sang guru jasa mereka tiada tara. Dari tangan gurulah lahir para pemimpin bangsa ini.

Namun peringatan di hari guru ini jangan menjadi sekedar ajang sakralisasi saja lebih dari itu kita harus menghargai jerih payah dan kerja kerasnya dalam mendidik anak manusia.

KBM di Masa Pandemi

Di awal tahun 2020 badai pandemi covid melanda dunia, tak terkecuali Indonesia. Di negeri kita ini virus corona merebak sangat cepat sampai merontokkan semua sendi kehidupan tak terkecuali sendi pendidikan.

Proses Kegiatan Belajar Mengajar begitu terpengaruh sekali. Bahkan sempat terhenti beberapa bulan lamanya. Semua orang tua khawatir anaknya terkena virus corona jika sekolah tatap muka dilaksanakan.

Padahal ada tragedi yang lebih menyayat lagi yakni hilangnya generasi akibat terhentinya proses belajar seperti biasa.

Digagaslah proses belajar daring, daring adalah kependekan dari dalam jaringan atau istilah lainnya adalah online. Guru dan murid mulai saat itu belajar melalui gadget yang terkoneksi dengan internet.

Banyak hal positifnya namun tentu kekurangannya pun tak sedikit. Belajar secara daring seolah-olah belajar seperti awal kembali, banyak hal yang mesti dipelajari misalnya bagaimana cara berinteraksi lewat gadget.

Bagi kebanyakan orang tua pedesaan hal tersebut merupakan "siksaan" yang memberikan tekatan mental lumayan berat.

Karena proses belajar melibatkan orang tua langsung, mau tidak mau orang tua harus menjadi "guru kedua" di rumah dalam menangani proses KBM anak.

Pada waktu selanjutnya di mulailah belajar dengan tatap muka namun masih terbatas, yang dikenal dengan singkatan TMT.

Teknis pembelajaran TMT adalah siswa yang hadir dibatasi kuotanya menjadi 50% saja dari jumlah total siswa yang ada. Dan proses belajar sehari di kelas sehari di rumah.

Pandemi ini benar-benar menjadi ujian bagi semuanya terutama guru yang merupakan garda terdepan dalam memelihara generasi selanjutnya.

Di hari guru kali ini kita mencoba merefleksi dunia pendidikan kita, akankah kita tetap berinovasi di dunia pendidikan atau menyerah pada keadaan.

Masa lalu saat kita masih duduk di bangku sekolah dari tidak bisa menjadi bisa, adalah salah satu jasa guru-guru kita. Dari tidak tahu menjadi berpengetahuan.

Jasa itulah kata lain dari amal, amal mereka akan terus berkembang dan berbuah walaupun jasad mereka telah tiada.

Kepada guruku, guru kami, guru kita semua semoga amal baktimu menjadi jariyah yang terus mengalirkan pahala.

Kepada para pelajar, hormatilah selalu gurumu karena apa yang kita ketahui adalah hasil dari apa yang telah diajarkan para guru.

Selamat hari guru, semoga bangsa ini tetap jaya ketika menghormati para pahlawannya, guru sang pahlawan tanpa tanda jasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun