Untuk menjawab berbagai macam hambatan maupun tantangan dakwah, para da'i atau Mubalig harus pandai berinovasi untuk menjawab segala masalah yang ditemui di lapangan.
Mereka harus mampu meracik formula yang tepat agar hambatan yang ada di internal komunitas mampu di selesaikan secara baik. Tidak hanya itu mereka juga harus mampu menanggalkan segala kepentingan-kepentingan pribadi di luar kepentingan dakwah. Ego harus diturunkan dan otorianisme pemimpin juga harus dilunakkan.
Saling memahami antar anggota komunitas dan saling menghargai pendapat, merupakan faktor yang tak kalah penting mesti dimiliki para pelaku dakwah.
Saling mengingatkan bahwa dakwah adalah tugas mulia agar tetap Istiqamah di jalan dakwah. Terus menambah ilmu pengetahuan agar dakwah semakin berkualitas.
Adapun untuk menjawab tantangan eksternal, pelaku dakwah pelosok harus menyolidkan diri sesama mereka, kemudian menambah jejaring dakwah. Dengan banyaknya koneksi yang terhubung semisal membuka hubungan baik dengan pemerintah melalui kerja sama yang dibingkai dalam program pengentasan buta aksara, dakwah akan lebih bisa diterima warga. Dan strategi-strategi lainnya yang bisa memuluskan jalannya dakwah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H