Mengerti bagaimana kejiwaan orang yang diajak bicara kemudian memahami kultur atau budaya masyarakat setempat. Tanpa mencampur adukan keyakinan dan aturan Islam yang sudah baku.
Mencerahkan masyarakat yang belum pernah mendalami urusan agamanya, dengan harapan suatu saat dakwah tersebut berbuah ketaatan kepada Allah berdasar ilmu bukan lagi hanya meraba-raba.
Seperti kata pepatah bijak "Bahwa berdakwah dengan contoh yang baik itu lebih mengena daripada ceramah di atas mimbar."
Di sinilah seorang Da'i di tuntut memiliki integritas yang tinggi terhadap ajaran yang di embannya, agar para jamaah pun tak ragu lagi untuk mengikutinya.
Maka keteladanan adalah suatu keniscayaan yang harus dimiliki oleh seorang Da'i sebagai representasi wajah Islam, yang meliputi sikap dan cara bicaranya sehari-hari.
Jika dia bersikap buruk maka Islamlah yang tercoreng dengan keburukan perangainya namun jika dia bersikap ramah dan baik, kehidupannya dihiasi akhlak karimah, maka Islam pun terbawa harum dengan sikap baiknya tersebut.
Sejatinya itulah yang diajarkan Islam melalui Nabi nya. Beliau menjelaskan "Bahwa Aku diutus tiada lain hanya untuk menyempurnakan akhlak-akhlak mulia."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H