Dan tingkatkan sportivitas tak saling menjatuhkan apalagi menampakkan permusuhan dengan membuat hasutan-hasutan yang akhirnya merugikan diri sendiri.
Tetaplah menjadi serigala yang berbulu serigala jangan menjadi serigala berbulu domba. Karena jika ketahuan bahwa ada seekor serigala di tengah kumpulan domba maka para domba tak segan menghukum sang serigala.
Persaingan apa pun namanya tetaplah harus dilandasi dengan semangat yang positif karena apa yang akan kita wariskan untuk generasi esok adalah kebaikan-kebaikan.
Selama kebaikan-kebaikan itu terus termanfaatkan maka pahala kebaikan pun akan terus mengalir kepada sang pioneer kebaikan tersebut. Sebaliknya jika apa yang diwariskan itu merupakan suatu kejelekan maka balasan kejelekan pun akan di rasakan nya juga.
Tampaknya bertabayyun atau klarifikasi merupakan cara terbaik agar tidak terjadi kesalahpahaman akibat informasi yang simpang siur. Kemudian hindarilah justifikasi agar tidak terjadi misskomunikasi.
Dan semuanya kembali ke pos masing-masing sebagai pelaku dakwah sehingga terciptalah ke kokohan dakwah yang di idam-idamkan selama ini.
Ada pun perbedaan-perbedaan yang ada selama ini anggap saja seumpama harmoni sebuah irama karena berbeda maka menjadi indah. Biarlah tak seragam dalam metode namun sama dalam langkah.
Kritikan, masukan yang membangun bisa di anggap laksana obat biar pun pahit rasanya tapi khasiatnya mampu menyembuhkan dan menyehatkan badan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H