3. Abu Thalib bin Abdul Muthalib
"Tiadalah sepatutnya bagi nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam. Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya tidak lain hanyalah Karena suatu janji yang Telah diikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka, tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, Maka Ibrahim berlepas diri dari padanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat Lembut hatinya lagi Penyantun." . Qs. At-taubah: 113-114
Abu Thalib bin Abdul Muthalib ialah paman Rasulullah saw. yang  menanggung kehidupan beliau setelah Abdul Muthalib wafat. Abu Thalib merupakan 'tameng' bagi Rasulullah saw. yang  melindungi beliau dari kaum kafir, sehingga tidak ada seorangpun diantara mereka yang menyakitinya. Abu Thalib sangat begitu menyayangi Rasulullah. Namun, ternyata sampai ajalnya tiba, Abu Thalib tidak pernah mengucapkan dua kalimat syahadat yang merupakan gerbang memasuki agama Islam.
Diriwayatkan dari Sa'id ibnul-Musayyab, dari ayahnya yang berkata, "tatkala menjelang ajalnya Abu Thalib, Nabi saw menjenguknya. Disana ada Abu Jahal dan Abdullah bin Abi Umayah.
Nabi bersabda :' hai paman, ucapkanlah 'tiada tuhan melainkan Allah' bersama-sama aku. Ia merupakan kalimat yang akan aku gunakan untuk membelamu di sisi Allah'.
Abu Jahal dan Ibnu Abi Umayah berkata ' Hai Abu Thalib, apakah kamu membenci agama Abdul Muthalaib?'
Kedua orang ini mengatakan itu secara terus-menerus sehingga ucapan Abu Thalib yang terakhir dilontarkannya ialah 'Dalam agama Abdul Muthalib'.
Nabi saw. bersabda , 'sungguh, aku akan memintakan ampun untukmu selama tidak dilarang.'
Maka turunlah firman Allah Ta'ala :
"tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang beriman untuk memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyriki, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kerabatnya sendiri, sudah jelas bagi mereka bahwa orang-orang musyrik itu merupakan penghuni neraka Jahannam". At-taubah 113
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H