Ilaahi anta maqsuudi waridlooka mathluubi a'thini mahabbataka wama'rifataka.
Al-Qur'an merupakan kitab suci yang didalamnya terdapat macam-macam permasalahan serta pemecahannya. Bahkan Al-qur'an sebagai "petunjuk bagi umat manusia.. ".
Dari 6.236 ayat yang terdapat dalam Kalaamullah tersebut, sebagian berisi tentang studi tokoh. Baik itu tokoh-tokoh pembela Islam dan juga tokoh-tokoh yang terkenal sangat membenci agama Allah ini. Adapun, munculnya para tokoh tersebut menurut tafsiran para ulama, baik itu tokoh yang namanya tersurat ataupun yang tersirat.
Pada tulisan  ini saya akan menguraikan beberapa orang tokoh, yang namanya diabadikan dalam al-Qur'anul Kariim. Tokoh-tokoh yang saya tulis merupakan tokoh yang hidup pada zaman Rasulullah Saw. Semoga menjadi I'tibar bagi kita yang membacanya. Amiin.
Diantara tokoh-tokoh yang akan dibahas pada tulisan bagian 1 ini ialah: Abdullah bin Ubay, Abu Lahab bin Abdul Muthalib, Abu Thalib bin Abdul Muthalib:
1. Abdullah bin Ubay
"Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah". Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta. Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan." , (al-Munafiqun 1-2)
Sejumlah mufassir dan ahli hadits sepakat bahwa surat al-Munafikuun ayat 1-2 diturunkan berkenaan dengan Abdullah bin Ubay, dedengkot kaum munafik.
Ketika Rasulullah saw. memerangi  Banil-Mushthaliq, beliau singgah di salah satu sumur milik mereka yang dikenal dengan sumur al-Muraisi'. Orang-orang pun bergegas menuju sumur. Saat itu, Umar bin Khatab ditemani seseorang dari Bani Ghifar yang bernama Jahjah bin Mas'ud yang diupah untuk menuntun kuda Umar. Jahjah dan Sinan bin Wabar , teman Ibnu Aun bin al-Kharzraj berebutan mengambil air. Keduanya baku bunuh. Aj-Juhni berteriak, "Hai kaum Anshar!" dan Jahjah berteriak, "Hai kaum Muhajirin"
Abdullah bin Ubay pun marah. Saat itu dia bersama sekelompok pengikutnya, diantaranya Zaid bin Arqam, seorang anak muda. Dia berkata "apakah mereka telah membunuhnya? Mereka telah mengalahkan golongan dan jumlah kami di negeri kami sendiri. Demi Allah, apa yang kita sediakan untuk orang-orang Quraisy hanyalah sepeti kata para orang tua, 'Kamu memberi  makan anjingmu hingga gemuk, lalu ia menggigitmu! Demi Allah, jika kami kembali ke Madinah, niscaya kaum yang mulia akan mengusir kaum yang hina dari sana.'"