Petualagan belum usai, selanjutnya kami menuju Dealer Nissan Ayani untuk break makan siang dan sholat. Sebelum melakukan perjalanan selanjutkan kami diberikan briefing terlebih dahulu bagaimana safety driving ketika konvoi dan diberikan kode kode untuk mempermudah perjalanan ini. Selain mempermudah kode kode tersebut membuat kami merasa terhibur dan tidak membosankan perjalanan.
Tepat pukul 14.19 WIB Bendera start dikibarkan oleh Ibu Hana Maharani Head Of Communication Nissan Indonesia. Datsun Risers Expedition Tahap 3 yang menelusuri bumi khatulistiwa dan tapal batas dimulai dari Kantor Nissan Ahmad Yani Pontianak. Perlahan sambil menyusun rangkaian konvoi, para Risers mulai bergerak menuju daerah Kampung Beting untuk melihat Istana Kadriyah. Sebelum ashar kita sampai di lokasi ini, karena menjelang sholat maka para Risers menuju Masjid Jami‘ Sultan Abdurrahman, masjid yang di bangun oleh Sultan Pertama yaitu Sayyid Syarif Abdurrahman Alkadri sekitar 300 tahun yang lalu. Dan ini merupakan masjid kesultanan. Istana Kadriah berada di dekat pusat Kota Pontianak. Lokasi istana dapat dijangkau melalui jalur sungai dan jalur darat.
Karena adzan belum berkumandang, maka para Risers mencoba eksplorasi masjid dan sekitarnya. Yang menarik dari masjid bangunan menggunakan kayu ulin dan masih kuat sampai sekarang ini. Selain dari itu banyak anak anak yang beraktifitas di sekitar masjid, ada yang main bola, sekedar mandi di sungai. Bahlan ada juga yang berada di dalam masjid. Beberapa Risers mencoba mengabadikan kegiatan yang berada di masjid ini. Namun lebih banyak yang mengabadikan kegiatan anak anak yang mandi di sungai dengan meloncat dari Gazebo.
Di sini Bang Rodrik dari (kompasdotcom) seakan menjadi idola anak anak, drone yang dikendalikan oleh Bang Rodrik menjadi pusat perhatian dari anak anak itu. Setelah loncat dan mandi, giliran bang Rodrik dikerubungi oleh anak anak utunk melihat hasil dari kamera drone. Selain itu juga beberapa Risers berbagi hasil foto dengan anak anak tersebut. Hari iini seakan menjadi harinya berbagi dengan foto, sayangnya saya tidak bisa memberikan hasil fotonya kepada anak anak tersebut.
Setelah sholat ashar kita menuju ke Istana Kadriyah, ketika mulai masuk gerbang di sisi kiri dan sisi kanan dan depan istana, dapat melihat ada meriam kuno buatan Portugis dan Perancis. Keanggunan istana seluas 60 x 25 meter yang terbuat dari kayu ulin atau belian pilihan ini sudah terlihat dari bagian depannya. Sore itu kita sangat beruntung sekali bisa melihat keluarga istana sedang berlatih Qosidah untuk perayaan Maulid Nabi di Bulan depan. Para Ibu dan remaja putri istana ini berlatih qosidah untuk persiapan pentas Keluarga istana rutin mengadakan pengjaian setiap bulan, selain untuk mengisi ruhiyah juga menyambung silaturahim antar sesama keluarga.
Hari ini para ibu ibu itu sedang mempelajari satu lagu baru untuk penampilan mereka. jadi tiap tampil akan ada lagu baru yang ditampilkan, sehingga harus berlatih lebih giat lagi. Bahkan anak anak kecil perempuan sudah mulai ikut berlatih walau perannya masih belum banyak. Namun kebersamaan inilah yang menjadi menarik.