"Bukankah sudah terlambat untuk itu?" Lalu sebuah tendangan ke tubuh Kimo membuat tubuhnya terjerembap.
Hujan mulai meneteskan bagian-bagiannya.
Kilatan cahaya sejenak menerangi wajah si pemilik suara itu, dan Kimo sekilas melihatnya, sambil merayap mundur sebisanya. Lalu sebuah kilat menyambar lagi, dan Kimo melihat dengan lebih jelas lagi.
---
"I..I..Ibu?", ujarnya terbata-bata, bercampur antara ketakutan dan ketegangan.
"Apa maksudmu, anak kecil?" tanya suara itu kemudian.
"Ibu, sudah dong, Andi sudah ketakutan nih," ujar Andi memohon.
"Hm, begitu rupanya. Yakin kamu sudah ketakutan?" tanya ibu Andi kepadanya.
"Iya, Bu. Andi janji untuk tidak lagi main di luar sampai hari gelap. Andi akan pulang ketika matahari masih bersinar Bu. Janji," Andi memelas memohon iba ibunya.
"Benar kamu berjanji?" ibunya memastikan untuk terakhir kali, bahwa anaknya yang bandel ini akan mendengar perkataannya.
"Janji, Bu, Andi janji."