moderator suatu acara? Pasti sudah banyak nih permintaan tapi tidak jarang pula yang menolak kesempatan tersebut. Alasannya ada yang belum pernah, takut, gerogi, suka panikan, tidak paham acaranya. Waah padahal itu kesempatan emas lho kalau teman-teman mau ngasah skill sebagai public speaker. Kadang kita perlu kok menantang diri kita untuk memulai sesuatu yang baru. It's okey lho teman-teman, hehehe.
Siapa yang pernah tiba-tiba diminta jadi MC/Kita udah bahas MC/moderator..ehmmm kira-kira masih ada yang bingung bedanya MC dan moderator?
Dalam suatu acara ada yang mencoba kolaborasikan 2 hal tersebut yaitu MC dan moderator. Ada juga yang hanya MC saja. Teman-teman sudah tahu ya kalau acara-acara seperti seminar, workshop, talkshow biasanya ada MC dan moderator. MC akan membawakan acara dari awal sampai akhir. MC akan mempersilahkan moderator membawakan acara saat penyampaian materi oleh narasumber.Â
Moderator akan menyampaikan riwayat hidup pemateri, mempersilahkan penyampaian materi, memberikan kesimpulan dan memandu diskusi. Setelah sesi narasumber selesai maka moderator akan mempersilahkan MC kembali untuk membawakan acara. Namun, ada beberapa acara yang hanya dibawakan oleh MC seperti wisuda, upacara, pernikahan dan lainnya. Penunjukan moderator akan lebih baik jika dipilih orang yang memiliki background keilmuan sama dengan narasumber.
Okeey lanjut yaa... Ketakutan jadi MC/moderator biasanya karena belum pernah melakukannya. Jadi panic attack deh... Nanti gimana ya? Bisa gak ya?
Kita harus merubah pola pikir. Rasa takut, gerogi, panik yang campur aduk adalah efek dari pola pikir kita. Sebetulnya wajar saja kita demikian. Namanya juga manusia, hehehehe. Tapi jangan sampai membuat kita berhenti mengembangkan diri. Kalau ada kesempatan, langsung satset saja. Gasspolll yaaa.... Ambil kesempatan itu! Pikiran-pikiran tadi hanya kita sendiri yang pusing.Â
Orang lain belum tentu melihat kita sebagai sosok yang demikian. Kadang orang lain justru yang sadar akan potensi kita sedangkan kita insecure sama diri sendiri. Jadi gak ada salahnya mencoba setiap kesempatan yang ada.
Kalau salah? Salah dan betul dipikir belakangan. Yang penting kita berani tampil dulu. Setelah tampil kita evaluasi kurangnya apa. Wajar saja kalau kita kadang melakukan kesalahan. Asal jangan terhanyut bahkan membuat kita berhenti. Dari kesalahan kita jadikan pembelajaran menjadi lebih baik lagi selanjutnya.
Lalu apa yang perlu disiapin untuk jadi MC/moderator?
1. Bertanya kepada panitia penyelenggara. Seorang MC/moderator wajib bertanya kepada panitia. Supaya tidak ada miscommunication. Apa saja yang perlu ditanyakan?
a. Tanyakan tentang tema acara, rangkaian acara, online/offline, waktu dan tempatnya. Selain itu, temen-temen wajib tahu siapa tamu undangan dan narasumber acara. Hal tersebut perlu dikonfirmasi kembali setidaknya 60 menit sebelum acara berlangsung. Takutnya, ada pergantian tamu undangan atau narasumber sehingga bisa prepare terlebih dahulu.
b. Tanyakan apakah ada dresscode yang wajib digunakan
c. Tanyakan adakah cue card atau kartu contekan yang berisi narasi rangkaian acara. Kalau tidak ada, kita dapat membuatnya secara mandiri. Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat cue card antara lain ukuran kertas (maksimal 1/2 HVS) supaya tidak menutupi wajah kita, ukuran huruf jangan terlalu kecil untuk antisipasi mata minus, sertakan logo acara di belakang cue card.
d. Tanyakan apakah ada briefing atau gladi bersih. Dengan briefing atau gladi bersih maka kita dapat memperkirakan situasi dan kondisi acara yang akan berlangsung.
e. Tanyakan riwayat hidup dan materi narasumber. Hal ini memudahkan MC/moderator untuk mengetahui profil narasumber dan materi yang akan disampaikan. MC/moderator juga berperan dalam memandu diskusi dengan peserta. Dengan membaca materi terlebih dahulu, MC/moderator bisa melakukan improvisasi ketika dalam situasi mendesak. Contohnya saat peserta tidak ada yang bertanya maka MC/moderator boleh memancing dengan pertanyaan seputar materi yang telah disampaikan.
f. Tanyakan kontrak dan fee. Mungkin sebagian orang merasa tabu dengan hal ini. Tetapi ini perlu diclearkan sejak awal supaya jelas dan meminimalisir hal yang tidak diinginkan oleh salah satu pihak seperti pembatalan secara mendadak.
2. Persiapan materi sebagai MC/moderator
a. Setelah tahu rangkaian acara, buatlah poin-poin acara. Selanjutnya, narasikan poin-poin acara tersebut. Narasi harus disesuaikan dengan acaranya ya... Acara yang formal seperti upacara harus sesuai dengan pakemnya. Acara semi formal/non formal seperti seminar, workshop, outbound atau lainnya dapat diimprovisasi ketika membawakan acara. Bahkan teman-teman diperbolehkan untuk menyisipkan ice breaking yang membuat peserta lebih semangat dan fokus. Bisa menyisipkan tepuk tangan, games, yel-yel atau motto acara yang diikuti oleh peserta.
b. Pastikan apakah ada video/gambar/lagu yang akan ditampilkan selama acara berlangsung. Jika ada, kapan waktu pemutarannya. Tujuannya apa kita tahu ini? Supaya MC/moderator tidak salah saat menyampaikan waktu pemutaranya. Selain itu, MC/moderator bisa menambahkan kata-kata pemanis.
Contoh: ketika acara wisuda kelas XII SMA Negeri 10 Semarang akan diputar video siswa sebelum masuk ke acara inti. Maka pembawa acara dapat menyampaikan sebagai berikut sebelum video diputar.
"kita akan nostalgia sejenak perjalanan para siswa SMA Negeri 10 Semarang selama 3 tahun ini. Suka dan duka telah dilalui bersama yang pada akhirnya sampai pada acara membahagiakan yaitu wisuda."
c. Cari tahu apakah ada sesi foto bersama. Sesi foto bersama dapat dilakukan sebelum acara ditutup atau setelah acara ditutup dengan mengajak para tamu undangan, narasumber, panitia dan peserta.
d. Cari tahu apakah ada hadiah atau doorprize yang akan dibagikan kepada peserta. Hal ini bisa jadi kunci antuasiasme peserta.
3. Hari "H" pelaksanaan
Jika acara offline datanglah 30 menit-60 menit sebelum acara berlangsung. Manfaatkan waktu tersebut untuk:
a. Survei lokasi pelaksanaan. Kita lihat dimana posisi peserta, MC/moderator, kamera, tampilan layar dan lainnya. Dengan begitu,kita mencoba merasakan sebagai peserta dan MC/moderator sehingga hati lebih nyaman dan tenang. Emosi terkendali.
b. Berkenalan dengan panitia, narasumber, tamu undangan dan peserta. Waktu yang singkat tersebut dapat digunakan untuk menyapa yang telah hadir. Tujuannya sama dengan survei lokasi yaitu dengan kita mengenal sebagian orang pada acara tersebut akan membuat hati lebih tenang. Kalau narasumber datang lebih awal, gunakan kesempatan tersebut untuk menjalin kedekatan. Selain itu, kita boleh lho untuk menanyakan beberapa hal terkait materi yang akan disampaikan. Termasuk menanyakan adakah hal yang tidak boleh ditanyakan kepada narasumber.
Jika pelaksanaan acara online tanyakan kepada panitia pada pukul berapa kita bisa join. Lebih awal join akan lebih baik. Seharusnya penyelenggara, narasumber, MC/moderator join terlebih dahulu sebelum peserta. Kesempatan tersebut bisa digunakan untuk cek audio, video, share screen materi.
c. Jika dirasa peserta sudah lelah, ngantuk, gagal fokus jangan segan-segan ajak mereka untuk ice breaking. Beri jeda peserta untuk happy sesaat.
d. Waktunya diskusi jadi krikk-krikkk. Tidak ada pertanyaan dari peserta. Kalau hal ini terjadi, berikan umpan. Caranya gimana? MC/moderator bertanya kepada narasumber terlebih dahulu. Biasanya peserta akan ikut bertanya. Kadang mereka hanya tidak percaya diri saja. Umpan lain, sampaikan juga kalau penanya akan diberi hadiah atau doorprize (jika ada).
...........
Okeeeyyy! Setelah membaca uraian diatas, mudah bukan menjadi MC/moderator? So, ambil setiap kesempatan baru dalam public speaking ya... Gausah takut! Coba lakukan, evaluasi, perbaiki, lakukan lagi!
Good luck!
Artikel selanjutnya tentang "Isi cue card seorang MC/moderator"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H