Pada tahun 1870 ada pernyataan dari James Paget, ahli bedah di Amerika, bahwa kanker payudara berkaitan dengan kondisi jiwa, khususnya depresi.
Dr. Gabor Mate, psikiater dari Kanada, mengulas fakta di atas dalam bukunya, 'The Myth of Normal'.
"Hasil pengamatan ketiga sosok besar di bidang kedokteran itu membuat banyak pihak kemudian melakukan penelitian ilmiah tentang ketiga penyakit tadi: sklerosis-ganda, rematik, kanker payudara. Ternyata memang ada kaitan antara stres dengan ketiganya.
"Penyakit seperti autoimun sebetulnya berhubungan dengan bagaimana kita mengolah rasa dalam hidup dan bagaimana kita tumbuh besar dan menjadi dewasa dalam budaya atau cara hidup masyarakat yang 'abnormal'."
Dr. Mayim Bialik, yang ahli neurosains, mengidap gangguan autoimun, yakni Graver's disease, dan ditangani dokter ahli selama bertahun-tahun. Kepadanya Dr. Gabor bertanya, pernahkah dokter yang menangani Mayim bertanya tentang stress dan trauma masa kecilnya, dan apa perasaannya tentang diri sendiri.
"Ada banyak kajian ilmiah tentang kaitan penyakit-suasana batin, tapi apakah dokter yang merawat kita, yang belajar ilmu kedokteran barat, pernah bertanya soal itu? Persoalan stres dan trauma tidak pernah dibahas ketika kita memeriksakan diri ke dokter," kata Dr. Gabor.
"Ini temuan saya: Bila kita paham bahwa ada keterkaitan antara kejadian semasa kanak-kanak, trauma yang membebani kita, stres yang muncul sebagai imbas kelakuan kita, bagaimana tubuh kita 'menolak' saat kita tidak tahu bagaimana harus bilang 'tidak' dalam kehidupan pribadi atau dalam bekerja, dan kalau kita bisa belajar membuat batasan diri, maka sebetulnya ada perubahan muncul dalam proses fisiologis tersebut.
"Itulah yang sebetulnya terjadi pada diri kita, karena pikiran dan badan itu satu dan tak terpisahkan.
"Yang kita bahas saat ini bukan apa yang menimbulkan kondisi di atas. Penyebab kita sakit itu tidak hanya satu. Kali ini kita bicara tentang apa yang turut mengakibatkan munculnya penyakit, dan faktor itu bisa kita balik. Jika faktor tersebut kita balik, dampaknya akan positif terhadap penyakit tersebut. Intinya itu."
Jadi, siapa yang mudah terserang penyakit? Orang dengan 4 ciri berikut rentan terkena penyakit yang kita ulas di atas.
Pertama, orang yang mudah mengidap penyakit kronis adalah mereka yang tak henti-hentinya mementingkan perasaan orang lain, alih-alih menjaga perasaan mereka sendiri.