Jujutsu Kaisen adalah manga yang terbit di Weekly Shonen Jump terbitan Shueisa dari tahun 2018 karangan Gege Akutami, dan telah dibukukan hingga sembilan belas volume per april 2022.
Manga ini telah diadaptasi menjadi anime oleh MAPPA studio dan sudah tayang 2 oktober 2020 lalu dengan total 24 episode di season perdananya
Secara singkat Jujutsu Kaisen (selanjutnya disebut JJK) menceritakan kehidupan Yuuji Itadori seorang siswa SMA yang memiliki kekuatan fisik diatas rata-rata dan karena suatu peristiwa membuat hidupnya berubah karena terlibat hal-hal mistis dan ghaib seperti arwah kutukan dan penyihir jujutsu yang mampu memanipulasi energi kutukan sebagai kekuatan.
Jujur saja, penulis adalah penikmat dari manga lawas, sebut saja Naruto, One Piece, Bleach, Hunter x Hunter dan masih banyak lainnya. Ketika beberapa nama diatas sudah menyelesaikan serialisasinya atau ada yang hiatus tak berkesudahan penulis mulai menjajal manga-manga yang katanya "generasi baru" manga bergenre shonen.Â
Black Clover, dr. Stone, dll tentunya penulis jadikan bacaan rutin setiap minggu kala chapter terbaru terbit di platform online baca manga.
Hingga sewaktu-waktu penulis bingung dan bosan menunggu karena dua nama diatas hiatus selama 3 bulan dan serialnya sudah tamat, maka penulis menjajal manga yang satu ini.
Jujur saja ketika penulis membaca manga ini dari awal hingga chapter paling akhir (chapter 181 ketika tulisan ini dibuat) penulis merasa membaca cerita baru dengan semua unsur-unsur dari manga lawas yang telah melekat ke pembaca era old.
Sebut saja konsep energi kutukan yang tentunya hampir semua manga shonen mengadopsi konsep ini, seperti cakra-nya Naruto, Reiatsu-nya Bleach, Haki-nya One Piece. Atau yang kekinian Black Clover dengan Mana-nya
Selain itu konsep excorcist dan domain expansion dalam JJK mengingatkan penulis dalam manga Bleach, yang mana mengistirahatkan jiwa-jiwa penasaran/hollow dan Bankai ala shinigami.
Atau sebuah tim dengan formasi tiga orang  yang dipimpin satu gurunya dan level-level kedudukan penyihir JJK yang juga mengingatkan penulis dengan manga Naruto dan lainnya.
Belum lagi plot cerita yang awal-awal arc JJK masih terasa ringan dengan adegan aksi memukau dari para tokohnya dan dibalut humor yang menggelitik. Berlanjut di pertengahan arc yang penuh dengan darah, bernuansa gelap, dan beberapa kejutan yang disajikan, plus dengan beberapa scene dari tokoh antagonist JJK yang mengingatkan kepada Hunter x Hunter atas kekejaman dari nuansa medan perang yang nyata.
Penulis bukan mengatakan manga JJK adalah manga plagiat, namun itu yang penulis rasakan ketika membaca manga ini dan nilai plusnya adalah mampu membuat penulis bernostalgia pada masa dulu masih hunting komik ke gramedia atau ke toko buku bekas.Â
Disamping itu kredit untuk pengarang Gege Akutami yang berhasil menggabungkan berbagai referensi dari  manga shonen lawas yang sudah tenar dan meramu formulanya ke dalam sebuah wadah cerita baru dengan penggambaran dan style yang berbeda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H