Mohon tunggu...
Daniel
Daniel Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Demokrasi dalam Politik (Serentak yang Tak Serentak)

20 Maret 2016   21:44 Diperbarui: 20 Maret 2016   21:55 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsekwensi kekalahan Inkamben yang tetap menjalankan Jabatannya justru merupakan sisi hitam dari kebijakan pemerintah, apa tujuan Pemikiran atas Kebijakan tersebut, mencedrai nilai-nilai demokrasi kah ? atau memberi kesempatan Korupsi ?. sebagai Rakyat hanya bisa menonton aksi para pemimpin Negeri tercinta ini. Yang pasti Harapan Rakyat akan Demokrasi dari figur terpilih harus kecewa melihat Ketidakdemokrasian tetap berlangsung karena Kebijakan Pemerintah bukan lagi demi Rakyat dalam Demokrasi, tapi demi Kepentingan Politik semata.

 

PENDAPAT

 

Letakkan Rakyat menjadi yang utama bila itu Demokrasi, Ambil keputusan Bijak dengan tidak mengorbankan Rakyat. Karena kebijakan yang ada sekarang justru sangat tidak Demokratis.

 

Serentak = Bersama-sama,

Bersama-sama = Demokrasi

 

Serentak Namun tak Serentak, itulah Demokrasi dalam Politik. Karena semua partai Politik menggemakan Demokrasi dalam Membangun namun takkan pernah dapat disamakan karena Kepentingan Politik yang tak pernah bisa berada dalam Kebersamaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun