Mohon tunggu...
DS Anwar
DS Anwar Mohon Tunggu... Guru - berusaha memperbaiki segala kekurangan

Menulis untuk berbagi dan bercerita. Sering memandang langit di malam hari sekadar untuk bertasbih, mengagumi benda yang bertebaran di langit, rembulan dan bintang-bintang-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Tips Mengurangi Penggunaan Plastik di Bulan Ramadan

10 Mei 2019   16:38 Diperbarui: 10 Mei 2019   16:44 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Plastik adalah benda yang setiap hari kita temukan. Mulai dari peralatan rumah tangga, mainan anak-anak, perlengkapan sekolah atau kantor, hingga pembungkus makanan. Plastik seperti tidak bisa lepas dari kehidupan manusia di muka bumi ini. Selain mudah dan praktis, benda-benda yang terbuat plastik tersebut sangat digemari banyak masyarakat. Mereka tidak sadar akan bahaya yang mengintai dan ditimbulkan oleh limbah plastik tersebut.

Berbagai kerugian jika kita terus menerus menggunakan plastik dalam kehidupan sehari-hari, seperti, sulit diurai, termasuk sampah yang berbahaya, dapat menyumbat saluran air, dapat melepaskan zat kimia yang berbahaya apalagi ketika dibakar akan mencemari tanah dan udara yang tentu saja sangat berbahaya bagi manusia, dapat mengotori laut. Selain itu limbah plastik dapat mengancap nyawa bebeapa hewan di laut.

Beberapa waktu lalau ada pemberitaan di media massa bahwa ditemukan beberapa hewan laut seperti penyu, anjing laut, dan ikan paus dan beberapa hewan lain yang memakan sampah plastik. Hal itu nyata karena keteledoran manusia hingga menyebabkan mereka mati karena memakan sampah-sampah tersebut.

Contoh-contoh tersebut sudah sangat jelas, bahwa sampah plastik sangat berbahaya bagi lingkungan.Selain penggunaannya yang mudah dan paktis, sikap masyarakat kita yang kurang sadar terhadap lingkungan hidupnya menjadi pemicu semakin melimpahnya limbah plastik. Sebagian masyarakat kita masih tidak peduli dan tidak mau tahu akan bahayanya penggunaan plastik.

Pemerintah sebenarnya tidak tinggal diam dalam mengampanyekan pengurangan penggunaan kantong plastik kepada masyarakat. Seperti pernah beberapa waktu lalu pernah di beberapa minimarket menerapkan harga untuk sebuah kantong plastik/keresek. Bagi para pembelinya. Tetapi entah mengapa kini cara tersebut tidak ada lagi. 

Dan masyarakat kembali bebas dengan menggunakan plastik tersebut untuk wadah belanjaannya. Meski terkadang suka ada pertanyaan dari petugas saat mau membayar di kasir yang bermaksud untuk menawarkan mau menggunakan kantong plastik atau tidak kepada konsumennya.

Sebenarnya ada beberapa cara atau tips untuk mengurangi sampah plastik tersebut. Di antaranya:

Pertama, jika bepergian, siapkan beberapa lembar kantong plastik dengan rapi (bisa dilipat kecil) sehingga bisa masuk dengan rapi di dalam tas sekolah atau tas kerja. Ini untuk jaga-jaga kita suatu saat mampir ke warung/mini market untuk membeli sesuatu yang kita butuhkan.

Kedua, siapkan tas atau kantung jingjingan di dalam kendaraan (baik roda dua/motor atau roda empat) bagi yang memiliki. Untuk jaga-jaga seandainya berniat belanja dalam jumlah yang besar.

Ketiga, bila terlanjur menggunakan kantung plastik saat berbelanja, jangan lantas membuangnya begitu saja palstik-platik tersebut sesampainya di rumah. Cek dulu sebelum dibuang, apakah kantung plastik itu masih bersih dan tidak berbau? Jika masih layak pakai, rapikan dan lipat kemudian simpan di tempat khusus. Untuk digunakan kembali jika suatu saat diperlukan.

Keempat, bagi anak sekolah atau yang sudah bekerja biasakan membawa botol minum sendiri dan bekal makanan di dalam kotak nasi (makanan) dari rumah.

Kelima, kurangi kebiasan menggunakan sedotan dan gelas plastik saat mengonsumsi minuman di restoran siap saji, caf atau di kios penjual minuman.

Keenam, mencoba kreatif dengan cara mendaur ulang sampah plastik. Seperti dari botol minuman yang bisa dijadikan beberapa hiasan atau hasta karya. Limbah atau sampah bekas pembungkus kopi dianyam menjadi beberapa produk daur ulang dengan cara dianyam kemudian dibentuk menjadi beberapa produk cantik sehingga mendatangkan penghasilan yang cukup menjanjikan.

Kini dalam bulan Ramadan, tentu saja perputaran uang dan barang meningkat tajam. Hal ini seiring dengan melonjaknya permintaan rumah tangga atas berbagai kebutuhan pokok. Ibu-ibu rumah tangga dan anggota keluarga di rumah serta masyarakat umum harus pintar--pintar dalam dalam penggunaan plastik. 

Beberapa tips yang disebutkan di atas dapat menjadi referensi untuk turut menciptkaan lingkungan yang sehat dan bersih. Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan merupakan tugas dan tanggung jawab bersama. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Tidak ada salahnya jika peribahasa tersebut kita terapkan dalam hal ini. []

Cianjur, 5 Ramadan 1440-H/ 10 Mei 2019

thr2019hari5

#samberthr

 Cianjur, 5 Ramadan 1440-H/ 10 Mei 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun