Mohon tunggu...
Zaini K. Saragih
Zaini K. Saragih Mohon Tunggu... Dokter - dr. Zaini K. Saragih Sp.KO

Dokter spesialis olahraga, praktek di beberapa rumah sakit di Jakarta. Mantan dokter timnas dan komite medis PSSI. Saat ini sebagai chairman Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) dan Indonesia representative board SEARADO (South East Asian Ragional Anti Doping Organization)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Diabetes dan "Lifestyle"

11 November 2017   07:41 Diperbarui: 13 November 2017   07:43 1573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diabetes adalah keadaan dimana darah yang beredar selalu mengandung gula di atas normal. Pada kondisi normal, darah mengandung gula berkisar 70-130mg/dl.

Sesudah mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung karbohidrat, gula darah akan naik (hiperglikemi). Gula yang bertambah ini akan segera dimasukkan ke dalam sel sebagai sumber energi atau diubah menjadi cadangan energi (lemak). Sehingga tidak berapa lama kemudian (2-3 jam sesudah makan atau minum) kadar gula di dalam darah akan kembali normal.

Sumber: www.thinkingaboutnutrition.com
Sumber: www.thinkingaboutnutrition.com
Glukosa yang didapat melalui makanan atau minuman akan masuk ke dalam peredaran darah. Glukosa akan beredar mengikuti aliran darah, tidak dapat langsung masuk ke dalam sel (kecuali sel syaraf). Untuk dapat masuk ke dalam sel, ada 2 jalur:
  • Dengan bantuan insulin. Insulin diproduksi oleh pankreas, berfungsi untuk memasukkan glukosa ke dalam sel dan menginisiasi pembentukan lemak dari glukosa (lipogenesis). Insulin diproduksi dan didistribusikan sesuai dengan kebutuhan tubuh.
  • Dengan exercise atau aktivitas fisik. Aktivitas fisik akan mengaktifkan Glut-4 dalam sel yang mengakibatkan gula dalam aliran darah dapat masuk ke dalam sel (sel otot) tanpa memerlukan insulin. Pada saat beraktifitas fisik, gula darah akan turun (hipoglikemi),  saat itu tubuh akan melakukan kompensasi (dibantu glucagon) dengan mengubah cadangan energi menjadi glukosa (glukoneogenesis) dan dilepaskan ke dalam darah. Sehingga gula darah yang tadinya turun akan kembali normal lagi.

Pankreas mungkin mendapat gangguan sehingga mempengaruhi pembentukan dan distribusi insulin. Gangguan insulin mengakibatkan gula darah tidak dapat masuk kedalam sel, kadar gula darah akan tinggi sepanjang waktu, keadaan inilah yang disebut diabetes. Gangguan insulin dapat terjadi dalam bentuk:

  • Molekul insulin tidak normal, sehingga insulin tidak dapat berfungsi. Ini merupakan kelainan bawaan, dan akan memberikan gejala sejak usia anak-anak. Keadaan ini disebut diabetes tipe 1.
  • Jumlah insulin tidak mencukupi, biasanya terjadi karena proses degeneratif, pankreas bekerja "terlalu berat" memproduksi insulin secara berlebihan selama bertahun-tahun akibat memiliki gaya hidup yang tidak sehat. Keadaan ini disebut diabetes tipe 2.

Keadaan hiperglikemi terus-menerus akan mengganggu semua organ tubuh yang dilalui darah. Berbagai jaringan yang rusak, mulai dari eritrosit (sel darah merah), pembuluh darah, ginjal, mata, jantung, hati, saraf dan lain-lain. Bahaya penyakit diabetes ada pada komplikasi-nya, banyak sekali. Keadaan hiperglikemi temporer cenderung tidak berbahaya. Lebih berbahaya jika terjadi hipoglikemi, dapat menurunkan (menghilangkan) kesadaran dan jika tidak ditolong dapat mengakibatkan kematian.

Memvonis (diagnosis) diabetes tidak dapat dilakukan hanya dengan satu kali pemeriksaan gula darah (sewaktu atau puasa), kecuali kecuali kadar gula darah-nya tinggi sekali (diatas 220mg/dl). Perlu beberapa kali pemeriksaan yang dilakukan secara serial untuk memastikannya.

Selain pemeriksaan gula darah, ada satu pemeriksaan lain yang membantu kita mendapatkan gambaran kadar gula darah secara rata -- rata, namanya pemeriksaan Hb glikosilat (HbA1C) yang nilainya menunjukkan gambaran kadar gula darah dalam selang waktu  2.5-3 bulan berjalan.  Interpretasinya:

  • < 6% normal
  • 6 -6.4% pra-diabetes
  • > 6.5% diabetes

Kombinasi pemeriksaan gula darah dan HbA1c akan lebih baik mendiagnosis dan memantau perkembangan penyakit diabetes.

Pencegahan dan pengobatan diabetes bertujuan untuk menstabilkan gula darah sehingga selalu berada dalam range normal. Hal tersebut dapat dilakukan dengan merubah gaya hidup sehingga energi masuk (glukosa) seimbang dengan energi keluar (aktivitas fisik).

Pencegahan dan penatalaksanaan diabetes dengan Perubahan Gaya Hiduplebih diutamakan daripada penggunaan obat-obatan. Perubahan Gaya Hidup dilakukan dengan:

  • Memperbaiki asupan nutrisi
  • Meningkatkan aktifitas fisik

Bagaimana mengenai kebiasaan makan yang baik, akan penulis bahas di artikel selanjutnya.

Walaupun tidak melakukan sesuatu (hanya tidur), untuk menjaga kelangsungan hidup, kita membutuhkan energi, ini disebut energi dasar atau keluaran energi istirahat (resting metabolic).

Aktivitas fisik adalah segala kegiatan yang membutuhkan energi diatas energi istirahat. Aktivitas fisik dibagi berdasarkan spektrum kebutuhan energinya. Jika membutuhkan energi banyak diakatakan aktivitas fisik berat, jika energi yang dibutuhkan sedikit, aktivitas fisik tersebut dikatakan aktivitas fisik ringan. Ada juga aktivitas yang nyaris tidak membutuhkan energi lebih dari energi istirahat, aktivitas ini dikatakan aktivitas fisik sedentary, contohnya duduk, berbaring, mengetik, belajar dsb.

Aktivitas fisik dapat dikelompokan menjadi:

  • aktivitas di rumah
  • aktivitas di tempat kerja/ sekolah
  • aktivitas bertransportasi
  • aktivitas rekreasi

Setiap kelompok aktivitas fisik dapat berupa kegiatan dengan intensitas ringan, sedang atau berat, sebagai contoh dapat dilihat tabel berikut.

Istimewa
Istimewa
Untuk mencegah atau mengobati diabetes, stabilitas kadar gula darah dijaga dengan mengatur asupan nutrisi dengan aktivitas fisik sesudah makan/minum.

Setiap selesai makan/minum karbohidrat usahakan untuk melakukan aktivitas fisik tidak sedentary. Sehingga gula darah yang meningkat dapat segera diturunkan dengan memasukkan gula ke dalam sel, baik melalui jalur insulin maupun non insulin. Efektifitas jalur non insulin ini tidak dapat disepelekan, pada pengidap diabetes yang mengkonsumsi insulin, aktivitas jalan kaki santai dapat memicu hipoglikemi.

Dalam kondisi normoglikemik (3-4 jam sesudah makan), aktivitas fisik akan mengaktifkan pembakaran lemak, sehingga insulin akan digunakan secara sangat efisien (dicadangkan).

Jadi, pada tahap awal (jika sebelumnya bergaya hidup sedentary, yang harus dilakukan bukan berolahraga, namun melakukan aktivitas fisik, minimal 30 menit/hari, setiap hari. Jika ini sudah dibiasakan (minimal 3 bulan), aktivitas fisik dapat ditingkatkan dengan melakukan olahraga 2x-5x seminggu.

Sumber: instagram @the_exercise_Physiologist_
Sumber: instagram @the_exercise_Physiologist_
Pedoman olahraga pada diabetisi:
  • Pastikan gula darah dalam seminggu ini dalam keadaan stabil (tidak ada episode hipoglikemi atau hiperglikemi > 500 mg/dl)
  • Periksa kadar gula darah sebelum olahraga
  • Selalu membawa / menyiapkan tablet glukosa (minuman manis)
  • Boleh melakukan olahraga apa saja, selama tidak ada kontra indikasi akibat komplikasi diabetes.
  • Waspada terhadap kemungkinan hipoglikemi pasca olahraga (3-5 jam)

Sebelum memulai gaya hidup baru, seperti hidup aktif, disarankan untuk melakukan konsultasi dengan dokter, khususnya yang memiliki kompetensi tentang aktivitas fisik.

Selamat mengubah gaya hidup, semoga kesehatan selalu menyertai kita.

dr. ZN Sports Med.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun