Jadi, begini skenario yang keluar dari pikiran saya ketika kita menginginkansesuatu :
string bergetar pada lingkungan (bisa berbentuk Lamborghini, wanita cantik,pria tampan, hasrat menolong orang lain, cita-cita menjadi pilot, haus, lapar,dsb) menghasilkan energi yang merambat kesegala arah -->> tertangkap olehindera kita -->> indera meneruskan energi ini ke otak melalui sistemsaraf -->> otak mengolahnya hingga mengetahui seberapa besar pengaruhenergi ini agar string pembentuk diri kita tetap bergetar(kita tetap hidup).Hasil olahan otak ini nantinya kita sebut niat, pengetahuan, dan memori.
Dan begini skenario mekanisme 'semesta mendukung ketika ada aksi':.
Karena manusia tercipta sedemikian rupa untuk bertahan hidup selama mungkindi dunia (Antibody, regenerasi sel, kemampuan untuk berpikir merupakan sedikitbukti dari teori ini),
niat berbentuk getaran di otak ini se-segera mungkin di rambatkan keseluruhstring yang ada di tubuh dalam bentuk energi. Niat berbentuk energi inikemudian diresonansi seluruh string di tubuh sehingga string tubuh punya satutugas yaitu bergetar memancarkan energi(niat) kepada seluruh alam semesta.Energi(niat) ini bukan hanya terpancar tapi juga bisa meresonansi seluruh alamsemesta untuk mewujudkan perintah otak untuk bertahan hidup ini. Dan semuanyatergantung seberapa besar energi (niat), semakin besar niat semakin besarresonansi yang bisa dihasilkan ke seluruh alam semesta. Masalahnya kitamanusia, mempunyai banyak sekali jenis hasrat yang di pancarkan ke alamsemesta. dan selalu berganti dan bertambah setiap hari.
Bayangkan tujuh buah suling yang mempunyai volume yang sama mewakili semuastring yang ada di tubuhmu. Namun masing-masing memiliki nada yang berbeda( do,re, mi, fa, sol, la, si, do+) untuk mewakili setiap niat. Bunyikan ketujuhnyabersamaan, maka akan terdengar nada yang membingungkan. Namun ketika ketujuhnyadifokuskan untuk memainkan satu nada, misalnya nada do, maka bunyi nada do akanterdengar lebih jelas oleh alam semesta. Semakin kita memfokuskan niat kitauntuk pada sesuatu maka semakin besar alam semesta mendengar dan meresponnya.Fokus terhadap niat bisa terbentuk ketika kita mulai mengerjakan niat tersebut. Karena sewaktu mengerjakan niat, kita akan mengadakan kontak langsung denganstring yang menumbuhkan niat ini. Niat Elin Kharisma semakin terfokus ketika memulai pertemuan dengan empat anak pertama pada pertengahan bulan November 2015 ( baca :http://www.kompasiana.com/elina_kharisma/meski-awalnya-sendiri-semesta-mendukung-saat-ada-aksi_58fb2503349373c3784c289f), dan semakin bertumbuh hari demi hari sampai kisah 'cerita mentari' bisa menggema hingga saat ini. Semoga visi dari 'cerita mentari' bisa menggema ke seluruh alam semesta sehingga manusia bisa hidup dengan rasa peduli terhadap sesama.
“Niat menarik alam semesta untuk bekerja mewujudkannya. Niat hanya bisa terfokus ketika kita mulai mengerjakannya. Kerjakan saja niatmu maka seluruh alam semesta akan bekerja mewujudkannya. Saya sudah membuktikannya dengan sebuah eksperimen kecil tentang fakta-fakta fisika kuantum dalam laboratorium pikiranku. Saya akan menuliskan bukti-bukti selanjutnya setelah saya mengerjakan niat-niat yang tertunda sebagai bukti empris” D.Ruwayari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H