Baru-baru ini saya membaca sebuah tulisan inspiratif dari kompasianer elina kharisma dengan judul 'Meski Awalnya Sendiri, Semesta Mendukung Saat Ada Aksi'
Tulisan ini sederhana namun merema dengan baik ke dalam pikiran saya. Saya termasuk seorang yang takut dalam beraksi (mungkin itu sebabnya saya merasa tertegur dengan tulisan mbak Elina) namun cukup berani dalam imajinasi(tapi tidak kreatif) , sampai-sampai saya terbawa dalam renungan yang bermula dengan pertanyaan:
Bagaimana mekanisme 'semesta mendukung saat ada aksi'?
tapi sebelum menjawabnya saya kembali dipertanyakan:
Terbuat dari apa alam semesta kita?
Para ilmuan di dunia telah mempelajari pertanyaan terakhir di atas semenjak ratusan tahun yang lalu hingga detik ini. Mereka berusaha mencari partikel dasar (partikel terkecil/partikel yang tidak bisadipecah lagi) pembentuk semesta untuk mengerti bagaimana semesta bekerja. Mereka menamai ilmu yang dipelajarinya sebagai ilmu fisika quantum. Dan saya adalah salah satu pengagum ilmu ini.
Ilmu yang telah memberikan sumbangsih besar kepada dunia kita sepertiditemukannya cd-player, televisi, komputer, hingga serat fiber optik yang saya gunakan untuk memposting tulisan ini. Berikut temuan para ilmuan ini secaragaris besar terkait pertanyaan di atas:
Alam semesta kita terbuat dari berbagai macam materi mulaidari yang terlihat sampai yang tidak terlihat: air, mobil, apel, gunung, pohon,udara, anda, saya, bumi, bintang, matahari, ..., dll
Semua materi ini hanya terdiri dari beberapa jenis atomsaja: Nitrogen, Hidrogen, Oksigen,..., dll yang berjumlah ratusan.
Atom pun hanya terdiri dari 3 partikel subatom yaitu proton, neutrondan elektron.