Pada situasi tertentu, anak ADHD akan sulit memahami instruksi yang orangtua/ guru berikan. Mereka akan cenderung sulit menganalisa apa yang diinginkan dari sebuah instruksi kompleks. Misalnya ketika terapis memberikan instruksi pada anak untuk mengambil buku, membuka buku kemudian membaca halaman pada buku. Pada anak ADHD biasanya tidak bisa langsung mengerti dengan instruksi tersebut.
- Terlalu aktif dalam bergerak
Anak ADHD memiliki kecendrungan terus bergerak. Mereka seperti tidak memiliki rem untuk mengatur gerak tubuhnya. Seperti saat bermain anak ADHD bisa tiba- tiba saja melakukan gerakan yang sangat cepat dan terus menerus, sehingga teman- temannya seringkali bingung bagaimana cara menghadapinya.
Beberapatemannya bahkan menjauhinya karena mereka menganggapanak ADHD initidakmengertiaturanmain.Misal:Ketika anak-anak bermain bola,anakADHDbisa sajabermaindengan mereka,berusaha menendangbola kegawang. Sayangnya diatidakbisaberhenti ketikaia melakukanpelanggaran seperti mendorong atau keluar dari garis lapangan.
- Sulit menunggu giliran
Tidak mudah membuat anak menunggu giliran. Karena aktif dalam melakukan kegiatan, anak ADHD cenderung mudah bosan. Pada level tertentu anak ADHD bahkan menjadi cemas ketika gilirannya tidak ditunaikan.
Salah satu contoh ketika mereka harus menyelesaikan tugas khusus di sekolah sementara anak-anak lain pulang sekolah. Pada situasi ini anak ADHD terkadang cemas dan sulit sekali untuk tidak pergi meninggalkan ruang kelas. Bila dicegah, anak ADHD bahkan bisa menjadi tantrum.
- Terlalu cepat menjawab pertanyaan walaupun pertanyaan yang diajukan belum selesai
Pada situasi tertentu anak ADHD bisa menjawab pertanyaan dengan sangat cepat meski kita belum menyelesaikan pertanyaan. Hanya saja pertanyaan yang dijawab terkadang bukanlah jawaban yang benar-benar tepat.
Misalnya ketika anak bertanya tentang apa saja yang sudah dipelajari di sekolah. Anak ADHD akan dengan cepat memberitahu tentang apa yang sudah dipelajari di sekolah, tapi ketika ditanya tentang bagaimana pelajaran di kelas dan belajar apa saja, anak ADHD biasanya cenderung hanya menjelaskan kulit luarnya saja, tidak bisa menjelaskan secara terperinci pelajaran di kelas dan maksud belajar di kelas.
- Mengganggu orang lain.
Anak ADHD dalam situasi tertentu akan sangat mengganggu orang di sekitarnya. Kadang kejahilan mereka tidak pada tempatnya. Jika diberitahu dan dijelaskan, mereka tidak akan pernah mengerti dan terus mengulangi hal yang sama.
Inilah gejala-gejala umum yang terjadi pada anak ADHD, apakah anak anda termasuk di dalamnya? Bila ya, maka mungkin sudah saatnya anda berkonsultasi pada professional di bidangnya seperti psikiater anak atau psikolog anak.
Untuk mengetahui gejala ADHD pada remaja, simak “Bagaimana Mendeteksi ADHD pada Anak Anda? (Bagian 2″)pada postingan selanjutnya.
Sumber referensi :
- “Strategi & Metode Belajar untuk Anak ADHD” by Dr. Suzy Yusna Dewi, dr., SpKJ(K)
- “Fact Sheet: Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) Topics”, adapted from R. A. Barkley & K. R. Murphy (2006) Attention deficit hyperactivity disorder: A clinical workbook (3rd ed.)
- “ADHD and Conduct Disorder” by Eileen Bailey
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H