Mohon tunggu...
Suzy Yusna Dewi
Suzy Yusna Dewi Mohon Tunggu... -

Dr. Suzy Yusna Dewi, dr. SpKJ(K)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bagaimana Mendeteksi ADHD pada Anak Anda? (Bagian 1)

13 Januari 2015   16:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:15 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao


Pada  situasi  tertentu,  anak  ADHD akan sulit memahami instruksi yang orangtua/ guru  berikan.   Mereka   akan   cenderung sulit menganalisa  apa yang diinginkan dari sebuah instruksi kompleks. Misalnya ketika terapis memberikan instruksi   pada   anak   untuk   mengambil buku, membuka  buku kemudian membaca halaman pada buku. Pada anak ADHD biasanya tidak bisa langsung mengerti dengan instruksi tersebut.


  • Terlalu aktif dalam bergerak

Anak ADHD memiliki kecendrungan terus bergerak.  Mereka  seperti   tidak memiliki rem untuk mengatur gerak tubuhnya. Seperti saat bermain anak ADHD bisa tiba- tiba saja melakukan  gerakan  yang sangat cepat dan terus menerus, sehingga  teman- temannya  seringkali bingung  bagaimana cara menghadapinya.

Beberapatemannya bahkan  menjauhinya karena mereka menganggapanak ADHD initidakmengertiaturanmain.Misal:Ketika anak-anak  bermain bola,anakADHDbisa sajabermaindengan mereka,berusaha menendangbola kegawang.  Sayangnya diatidakbisaberhenti ketikaia melakukanpelanggaran  seperti   mendorong atau keluar dari garis lapangan.


  • Sulit menunggu giliran

Tidak mudah membuat anak menunggu giliran. Karena aktif dalam melakukan kegiatan, anak ADHD cenderung mudah bosan. Pada level tertentu anak ADHD bahkan   menjadi   cemas  ketika gilirannya tidak ditunaikan.

Salah satu contoh ketika mereka harus menyelesaikan tugas khusus di sekolah sementara anak-anak  lain pulang  sekolah. Pada   situasi  ini  anak   ADHD terkadang cemas  dan  sulit  sekali untuk  tidak  pergi meninggalkan  ruang kelas.  Bila dicegah, anak ADHD bahkan bisa menjadi tantrum.


  • Terlalu cepat menjawab pertanyaan walaupun pertanyaan yang diajukan belum selesai

Pada   situasi   tertentu  anak   ADHD bisa menjawab    pertanyaan   dengan  sangat cepat meski kita belum menyelesaikan pertanyaan. Hanya saja pertanyaan yang dijawab terkadang bukanlah jawaban yang benar-benar tepat.

Misalnya ketika anak bertanya  tentang apa saja yang sudah dipelajari di sekolah. Anak ADHD akan  dengan cepat  memberitahu tentang  apa   yang  sudah   dipelajari   di sekolah, tapi ketika ditanya tentang bagaimana pelajaran  di kelas dan  belajar apa  saja, anak ADHD biasanya  cenderung hanya menjelaskan  kulit luarnya saja, tidak bisa menjelaskan secara terperinci pelajaran di kelas dan maksud belajar di kelas.


  • Mengganggu orang lain.

Anak ADHD dalam  situasi  tertentu akan sangat  mengganggu orang  di sekitarnya. Kadang kejahilan mereka tidak pada tempatnya. Jika diberitahu dan dijelaskan, mereka  tidak  akan  pernah  mengerti  dan terus mengulangi hal yang sama.

Inilah gejala-gejala   umum   yang   terjadi pada anak ADHD, apakah anak anda  termasuk di  dalamnya? Bila ya, maka mungkin sudah saatnya anda berkonsultasi pada professional di bidangnya  seperti  psikiater anak atau  psikolog anak.

Untuk mengetahui gejala ADHD pada remaja, simak “Bagaimana Mendeteksi ADHD pada Anak Anda? (Bagian 2″)pada postingan selanjutnya.

Sumber referensi :


  • “Strategi & Metode Belajar untuk Anak ADHD” by Dr. Suzy Yusna Dewi, dr., SpKJ(K)
  • “Fact Sheet: Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) Topics”, adapted from R. A. Barkley & K. R. Murphy (2006) Attention deficit hyperactivity disorder: A clinical workbook (3rd ed.)
  • “ADHD and Conduct Disorder” by Eileen Bailey




Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun