Pembangunan untuk Rakyat, Bukan Pemenuhan Ambisi
Cerita Mandalika yang dibumbui kepongahan dan berujung pada rasa malu memang bukan hal baru. Bumbu penyedap ini juga pernah terjadi dalam perhelatan Asian Games 2018. Gegap gempita pesta olah raga benua Asia ini dibumbui dengan berbagai pencapain pemerintah di bidang pembangunan infrastruktur, salah satunya Light Rail Transit (LRT) di Palembang.
Tidak tanggung-tanggung, proyek ini dibangun dengan menelan biaya sebesar Rp 12,5 triliun. Tapi bagaimana nasibnya kini? Kemegahan itu berubah menjadi gerbong-gerbong "hantu" sepi penumpang. Seolah dalam pembangunannya, pemerintah hanya mengejar pemenuhan ambisi tanpa melalui Feasibility Studi (FS) yang mumpuni.
Mangkrak atau mubazirnya pembangunan juga bisa kita lihat dalam pembangunan Bandara Kertajati, Jawa Barat. Alih-alih menghasilkan profit; dengan menyandang predikat bandara terbesar kedua setelah Soekarno-Hatta, bandara ini justru mengakali berbagai cara untuk menutupi defisit biaya operasional; mulai dari mematikan AC hingga menjadikan bandara sebagai lokasi foto prewedding dan sejenisnya maupun video shooting dengan tarif bawah sebesar Rp 500 ribu.
Tentunya siapa pun kita pasti sepakat dengan pembangunan infrastruktur yang memberikan kemudahan akses dan konektivitas, serta menunjang pemerataan ekonomi di daerah-daerah maupun nasional. Meski demikian, dalam konteks pembangunan, ambisi tidak boleh melebihi fungsi. Pembangunan infrastruktur harus tetap berdasarkan studi kelayakan untuk menimbang aspek ekonomi dan sosial, agar infrastruktur yang dibangun tepat sasaran.
Semoga beberapa pembangunan yang terlanjur "mubazir" dan sirkuit Mandalika yang bertaraf internasional; tapi berkubang dan kebanjiran, bisa menjadi evaluasi sekaligus introspeksi diri bagi pemerintah hari ini. Sudah waktunya pembangunan dinikmati oleh rakyat sendiri, bukan sekedar ambisi pemimpin negeri yang terobsesi meninggalkan legacy tapi tak memberi arti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H