Anehnya meskipun telah berutang, masih banyak juga perusahaan plat merah ini yang melaporkan kerugian dalam laporannya. Maka tak heran, sejumlah asumsi tentang BUMN menjadi ladang korupsi muncul kepermukaan.
Terkait asumsi, analisis asing juga meragukan kebenaran terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia yang landai di level 5 persen. Gareth Leather, seorang ekonom Capital Economics Ltd mengaku tidak percaya dengan angka-angka resmi yang di keluarkan pemerintah terkait PDB Indonesia.
Hal senada juga disampaikan oleh Trinh Nguyen, seorang ekonom dari Natixis SA yang heran dengan pengeluaran pengeluaran pemerintah lemah, investasi melambat, dan impor yang mengalami perlemahan tetapi ekonomi dapat tumbuh pada tingkat yang sama untuk waktu yang lama.
Perlambatan ekonomi, jebakan infrastruktur dan utang serta ancaman resesi 2020 adalah masalah serius yang harus ditangani oleh pemimpin yang juga harus serius. Tidak ada waktu untuk bercanda apalagi melempar beban dan masalah kepihak lain.
Mandate telah diberikan rakyat, amanah telah diemban, kini rakyat menuntut pemimpinnya untuk menunaikan janjinya. Itu hak rakyat dan tidak bisa disebut dengan radikal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H