Bagi wanita yang terinfeksi HIV, disarankan untuk tidak memberi ASI kepada bayinya. Virus bisa menular melalui proses menyusui. Jika Anda adalah pasangan yang menderita HIV, bicarakan kepada dokter sebagaimana ada pilihan untuk tetap hamil tanpa berisiko tertular HIV.
Konsumsi Obat Secara Teratur
Anda harus membuat jadwal rutin untuk memasukkan pengobatan HIV ke dalam pola hidup sehari-hari. Pengobatan HIV bisa berhasil jika Anda mengonsumsi obat secara teratur (pada waktu yang sama setiap kali minum obat). Jika melewatkan satu dosis saja, efeknya bisa meningkatkan risiko kegagalan.
Efek Samping Pengobatan HIV
Semua pengobatan untuk HIV memiliki efek samping yang tidak menyenangkan. Jika terjadi efek samping yang tidak normal, Anda mungkin perlu mencoba kombinasi obat-obatan ARV yang lainnya. Berikut adalah contoh efek samping yang umumnya terjadi:
 Kelelahan
 Mual
 Ruam pada kulit
 Diare
 Dll.
Pencegahan HIV/AIDS
• Hindari hubungan seks tanpa pengaman. Hal ini dapat dilakukan dengan pemakaian kondom saat berhubungan intim. Selain itu penggunaan lubricant atau pelumas saat berhubungan.
• Hindari penggunaan jarum suntik bersama
• Hindari masuknya darah. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan safety equpment saat bekerja. Terutama untuk tenaga medis, hal ini sangat disarankan mengingat mereka bekerja pada tempat yang infeksius.
• Kehamilan. Dengan berkonsultasi kepada dokter, mendiskusikan rencana pengobatan HIV/AIDS kedepan. Operasi caesar dapat menurunkan penularan penyakit ini pada proses kelahiran.