Mohon tunggu...
drHendry GunawanSpN
drHendry GunawanSpN Mohon Tunggu... Dokter - Dokter spesialis saraf

Bekerja di Cirebon

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Teknologi Virtual Reality untuk Mengurangi Nyeri dan Rasa Takut Divaksinasi Covid-19

4 Juli 2021   10:00 Diperbarui: 4 Juli 2021   10:24 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para ahli khawatir fobia jarum suntik dapat menghambat distribusi vaksin Covid-19 dan program vaksinasi Covid-19 yang serentak dilakukan di seluruh dunia untuk mengatasi dan mengendalikan pandemi virus corona saat ini. Rasa takut pada jarum suntik dan nyeri pada vaksinasi Covid-19 merupakan beberapa kendala yang dapat menyebabkan seseorang menolak untuk divaksinasi sehingga sasaran tercapainya kekebalan kelompok di masyarakat (herd immunity) tidak tercapai.

Salah satu tindakan untuk mengurangi kecemasan dan nyeri dengan menggunakan manajemen nonfarmakologi yaitu dengan terapi distraksi nyeri. Pada terapi distraksi ini dapat digunakan teknologi Virtual Reality  yang dapat membuat pengguna berinteraksi dengan suatu lingkungan yang disimulasikan oleh komputer (computer-simulated-environment).

Virtual reality merupakan alat yang digunakan untuk memodulasi nyeri , dimana alat ini sangat efektif untuk mengurangi nyeri dan rasa takut. Teknologi ini merupakan implementasi dari ilmu neurosains, farmakologi serta informatika medis.

Oleh karena itu  dr. Hendry Gunawan SpS bersama dr Penggalih Mahardika Herlambang dan dr Nanang Wiyono yang tergabung dalam MedisVAR telah membuat dan menemukan sebuah aplikasi VR untuk membantu para calon penerima vaksin atau pasien yang memiliki ketakutan akan nyeri atau jarum suntik agar dapat divaksinasi.

Aplikasi VR ini diberi nama PainCoVR (Pain Cover for Covid-19 Vaccination using VR) tersedia di Playstore, yang diharapkan dapat mengalihkan perhatian pasien dengan masuk ke lingkungan VR berupa kisah wayang selama proses vaksinasi berlangsung. Pasien akan menjadi seorang tokoh pewayangan yang akan didatangi oleh Wisanggeni yang membutuhkan bantuan untuk mengalahkan "Batara Korona" yang sedang menyerang "Nusantara". 

Durasi kisah Batara Korona tersebut dalam PainCoVR telah disesuaikan dengan persiapan petugas kesehatan yang akan melakukan vaksinasi (vaksinator). Informasi mengenai aplikasi dapat dilihat di situs PainCoVR

Sumber: Google Play Store/PainCoVR
Sumber: Google Play Store/PainCoVR
Bagi peserta vaksinasi Covid-19 yang takut jarum suntik di area Cirebon, jangan khawatir. Karena dapat divaksinasi dengan tenang , menggunakan alat VR yang inovatif , di RS Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) dengan alamat KH. Wahid Hasyim No. 08 Desa Mertapadawetan Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon 45181. 

Bagi yang berminat, bisa menghubungi Pak Reza Pahlevi (0896-7135-6295) untuk mendaftarkan diri sesuai dengan jadwal vaksinasi Covid-19 di RS UMC dan tidak dikenakan biaya. 

Dokpri
Dokpri
Semoga inovasi ini bisa  membantu peserta vaksinasi Covid-19 di Indonesia terhindar dari rasa nyeri dan cemas ketika dilakukan proses vaksinasi sekaligus mensukseskan program vaksinasi Covid-19 dan meningkatkan cakupan vaksinasi , sehingga dapat mengurangi  transmisi/penularan COVID-19, menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat COVID-19, mencapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd immunity) dan melindungi masyarakat dari COVID-19 agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun