Mohon tunggu...
Dr. Dedi Nurhadiat
Dr. Dedi Nurhadiat Mohon Tunggu... Dosen - Penulis buku pelajaran KTK dan Seni Budaya di PT.Grasindo, dan BPK Penabur

Manajemen Pendidikan UNJ tahun 2013. Pendidikan Seni Rupa IKIP Bandung lulus tahun 1986. Menjabat sebagai direktur media SATUGURU sejak tahun 2021 hingga sekarang. Aktif di Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) sejak tahun 2020. Menjabat sebagai kepala sekolah di beberapa SMA sejak Tahun 2009 hingga sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Simbiosis Mutualisme Antara Konten Kreator, Artis, & Ilmuwan

28 Desember 2024   22:17 Diperbarui: 28 Desember 2024   22:33 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Noe Sabrang (Desain Koleksi Pribadi)

Bahkan Doktor Fahrudin Faiz, mengaku channel yang menjamur menyiarkan ceramahnya itu tidak  semua dia kenali, karena ada yang tidak lapor.  Buku yang beredar itupun, ditulis oleh orang lain yang profesional dalam bidang tulis menulis. Tentu saja diambil dari rekaman di media sosial yang beredar. Karena artificial intelegence sangat mempermudah untuk para kreator.

Konten di youtube dan Buku yang ada itu, ternyata diambil dari yang ia sampaikan di mesjid.Maka Doktor Fahtudin Faiz layak jadi pembicara pertama di seminar ulang tahun ke 3  media Satuguru. Admin menyimaknya, beliau lebih handal dari artis ternama yang ada akhirnya. Tapi beliau semakin tua semakin berbobot.

Jika kita bandingkan dengan Noe Sabrang (dari Letto).  Konten sesederhana apapun bisa viral dan menarik, karena  keartisan yang dia sandang. Lagu "Sebelum Cahaya" yang dia nyanyikan telah melambungkan namanya. Berkat temuan aplikasi Symbolic pessaing media sosial Facebook, IG itu,  kini dia telah  jadi pembicara di berbagai tempat.

Itulah dua tipe orang yang sukses dari karya yang disulap oleh konten kreator. Pembuat konten ikut menikmati dari ketenarannya, yang unik yang melambungkan namanya.

Tapi ada juga guru dan pendidik yang sukses dalam bidang perekonomian, karena selalu panen dolar dari membuat game di youtube.Sayangnya dia tidak mau diangkat kepermukaan. Karena tergambar  hanya demi mendapatkan dolar. Idealisme pendidikannya tak tampak.

Admin berani bicara karena punya sejarah menarik dari dunia tulis menulis.  Buku bahan ajar yang ditulis admin, sempat di beli pemerintah jadi pemicu bangkitnya motivasi. Yang tidak pernah bermimpi sebelumnya. Tapi berkat nama besar penerbit gramedia, sempat admin  ketiban rizqi yang mengejutkan karrna karya kreatif dan ide langka. Pemerintah saat itu tak pikir panjang mengadopsinya. Spekulasi penuh perhitungan dalam berkarya itu sangat penting. Tentu saja dengan pilihan resiko paling kecil. Yaitu pilihan pada nilai akhirat atau pada nilai ekonomi duniawi.

Dengan mengangkat orang ternama menjadi sebuah konten, bisa mengangkat nama  cannel dan bertambahnya folower. Tapi Jangan kecewa jika tidak segera mendapatkan hasil maksimal. Karena masih perlu perjalanan  yang konsisten. Selagi tujuannya begitu mulia yaitu untuk Internalisasi norma.

Sebab sering terbukti jika hanya fokus untuk perolehan duniawi, yang ditemui itu sang Gatot (gagal total). Akhirnya sang aktor jika prustasi saat kita jadi  kake/nenek akan kesepian dan diduga jika berhenti berkarya akan cepat pikun.

Seperti kisah nyata Re-Uni setiap 25 tahun sekali, dari para almarhum.  Pertanyaan para  teman sang almarhum  berubah-ubah terus. Re-Uni pertama ditanya jumlah anak berapa? Di usia 60an ditanya jumlah cucu berapa? Usia 70an ditanya punya penyakit apa  atau teman yang masih hidup siapa saja? Dan mulai ada yang linglung "Lu Siapa? Begitulah bagi yang pola pikirnya tak dipakai maksimal. Otakpun mengecil dan pikun. Begitu katanya.

Kontent kreator adalah orang yang membuat, mengedit, dan mengelola konten digital untuk dipublikasikan di platform online. Konten yang dibuat dapat berupa tulisan, gambar, video, podcast, atau gabungan dari beberapa materi.
Konten kreator dapat bekerja secara individu atau di industri kreatif. Semuanya itu penuh persaingan.

Mereka dapat membuat kontent untuk berbagai tujuan, seperti menginformasikan, menghibur, atau menginspirasi audiens.
Kontent kreator yang sukses membutuhkan kombinasi keterampilan teknis dan kreatif, seperti:Keterampilan komunikasi yang baik
Imajinasi yang kreatif untuk menghasilkan ide-ide konten yang unik. Kemampuan desain grafis, fotografi, atau editing video. Pemahaman tentang SEO. Kemampuan menggunakan perangkat lunak dan alat-alat digital. Kemampuan menganalisis kinerja konten. Disamping ceritera yang dijelaskan di atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun