Mohon tunggu...
Dr. Dedi Nurhadiat
Dr. Dedi Nurhadiat Mohon Tunggu... Dosen - Penulis buku pelajaran KTK dan Seni Budaya di PT.Grasindo, dan BPK Penabur

Manajemen Pendidikan UNJ tahun 2013. Pendidikan Seni Rupa IKIP Bandung lulus tahun 1986. Menjabat sebagai direktur media SATUGURU sejak tahun 2021 hingga sekarang. Aktif di Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) sejak tahun 2020. Menjabat sebagai kepala sekolah di beberapa SMA sejak Tahun 2009 hingga sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jadi Guru atau Jadi Penulis Produktif

6 Juli 2024   06:15 Diperbarui: 13 Juli 2024   11:41 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar koleksi pribadi

A.Pendahuluan


Tulisan sederhana ini, hanya ingin mengupas beberapa pertanyaan saja, diantaranya: Apa untungnya jadi guru yang mengembangkan dirinya dalam bidang literasi ? Bagaimana cara melahirkan keberanian untuk berliterasi ? Apa yang bisa menumbuhkan keberanian berliterasi itu? Berawal dari mana memulai berliterasi ? Bagaimana  membangun komunikasi literasi dengan milenial & Gen-Z ?

 

Fleyer Inisa, Bekasi.
Fleyer Inisa, Bekasi.


Diharapkan lewat tulisan ini, kita merasa bangga dengan guru dan siswa Indonesia yang telah menorehkan prestasi. Lewat pertanyaan itu, kita akan menarik kesimpulan bahwa berliterasi itu, sangat penting bagi guru sebagai agen perubahan. Dan kita akan mengenal masyarakat dunia  lintas bangsa yang bangga terhadap bangsa Indonesia, karena prestasi anak bangsa yang mendunia.


B. Berawal Dari Membuat Dokumen PBM.


Sebaiknya pilihan di atas diambil dua-duanya saja. Jadi kalimatnya, menjadi  "Guru Hebat Itu Harus Jadi Penulis Handal." Karena hal itu berkaitan dengan karir selanjutnya setelah berhasil jadi guru yang layak jadi panutan. Itulah selayaknya sebagai guru yang hebat. Semua yang akan dikerjakan selayaknya dituliskan dan semua yang dituliskan di praktekan dan di evaluasi. 

Lewat tulisan yang telah dibuat itu, karya kita bisa terpublikasi. Bisa publikasi darurat atau publikasi professional. Dari karya sederhana berupa tulisan persiapan bahan PBM yang di buat rapih untuk diarsipkan. Jika kelak banyak guru teman sejawat memfoto copy itu pertanda awal yang baik. Berawal berupa penghargaan dari teman sejawat, hingga digandakan di MGMP, dibahas dipenataran tingkat Provinsi, hingga menuju layar kaca (TV) sekala nasional bahkan Internasional. Itu adalah salah satu alternatif.

1. Orang Hebat Berawal Dari Karya


Pak Minto Guru SD dari Madiun sempat diliput TV dari Nagoya Jepang, gara-gara tulisan mengenai temuannya berupa "Kompor Tenaga Surya" yang hingga kini ada di TMII. Dan kini modifikasinya bertaburan di media online lintas negara. Kini di berbagai negara banyak orang memodifikasi penemuannya itu, tanpa mencantumkan penemu awal yang berstatus guru SD saat itu. Karena penemuan saat ini lebih canggih dari alumunium foil dengan rangka bekas parabola.
Banyak orang hebat, melampaui kehebatan Pak Minto, tapi sayangnya banyak yang tidak bisa mempertunjukan kehebatannya. Tentu saja alasannya  karena berbagai hal. Alasannya tidak bisa dijawab oleh perkiraan orang lain, karena hanya bisa dijawab oleh dirinya sendiri. Orang lain baru akan bisa menerka-nerka setelah ada kontak dan komunikasi secara intensif dan berkelanjutan dari berbagai pertanyaan dan jawaban lisan atau lewat tingkah lakunya.

2.Modal Dasarnya Harmoni

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun