Tampaknya dugaan kelamnya praktek sulap pengobatan Gus Syamsudin Janab mulai tenggelam, namun memantul ke dukun sekitarnya. Walau  diantara mereka diduga ada sebagian yang tidak melakukan penistaan agama seperti yang dituduhkan. Tapi karena menggunakan kata "dukun" jadi ikut tersudut. Mungkin sebaiknya mereka yang tidak melakukan penistaan agama, segera ganti nama dengan kata dukun pijat, dukun beranak,  tabib, atau istilah lainnya. Namun sesungguhnya yang memberi nama itu  idealnya pelanggan itu sendiri tanpa memasang plang nama di pinggir jalan.
Apa tugas dunia pendidikan menyangkut hal ini ? Mungkin anak bangsa harus diberi pencerahan. Bahwa semua niat baik itu, harus dilakukan dengan cara yang baik pula. Melawan kesyirikan dan kemungkaran itu penuh resiko. Tatkala  perjuangan telah menunjukan kemenangan  maka akan berbondong-bondonglah dukungan dari berbagai kalangan. Wallohualam(DN).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H