Dengan adanya berita miring di formula E,  akan menyita perhatian banyak orang. Dahulu dalam ajang formula di Bali, heboh dengan adanya pawang hujan yang menjadi sorotan pro dan kontra. Kini adanya protes dari  P 212  atas pencantuman logo sponsor di acara formula E Jakarta  dihubungkan dengan akan adanya penarikan dukungan terhadap Anis di pencalonan Presiden 2024.
"Ada merk bir sebagai sponsor Formula E. Untung Kepala daerahnya Anies Gubernur soleh yang bisa menurunkan hujan hanya disaat libur. Coba kalo Ahok, bisa demo berjilid-jilid," tulis pegiat media sosial Denny Siregar, yang dikenal masyarakat sebagai buzer politik. Jika buzer sudah keluar lewat pernyataannya, berarti suasana sudah mulai hangat. Kadang buzer lebih cenderung menyudutkan. Seperti kisah Giring yang terperosok dan viral, meremehkan Anis. Kini Giring dalam konten barunya tampil laksana pahlawan Formula E sayang konten terakhir ini tidak viral. Terkubur prestasi keberhasilan panitia penyelenggara formula-E.
Â
Ekonomi.co.id. Ternyata konten buzer belakangan yang ramai itu menyoroti kecerdasan panitia dalam membuat berbagai alternatif kemungkinan di acara Formula-E. Semua alternatif itu sudah disiapkan hingga peristiwa yang paling pahit. Apapun yang dikatakan buzer saat ini tentang Formula-E menjurus pada klarifikasi  kritikan masa lalu. Bahwa keberhasilan itu, konon berkat kritikan pedas mereka.
Dalam tulisan lain sebagai berita tandingannya berupa komentar sebaliknya yang cenderung membela. Muncul dengan kalimat "Ada birnya, kemungkinan bakalan digoreng tuh," imbuh warganet lain dikutif media. Begitulah yang tertulis di media WartaWikipedia menuliskan bahwa Formula E World Championship, adalah sebuah kejuaraan olahraga otomotif  berupa balap mobil mobil kursi tunggal yang khusus hanya menggunakan mobil listrik saja. Jadi kendaraannya  bebas bahan bakar berupa bensin. Ini akan jadi ajang promosi mobil yang ramah lingkungan.Â
Kendaraan demikian itu merupakan harapan masyarakat sebagai transfortasi masa depan, yang  akan bersaing dengan kendaraan bahan bakar air. Kendaraan  bahan bakar air dari Cirebon yang sedang jadi perbincangan kini tertutupi berita ajang lomba ini.  Yang membuat heboh karena di Formula E sebagai ajang promosi produk kendaraan tanpa bahan bakar ini kok ada iklan bir?
Terkait hal ini, Ketua Panitia Pelaksana Formula E Jakarta Ahmad Sahroni berkilah. Ia menyebut Heineken merupakan sponsor global yang mendukung langsung Formula E Operation (FEO). Maksud pernyataan ini, mungkin mustakhil bisa di tolak.
Permasalahannya menjadi rumit ketika di hubungkan dengan janji kampanye Anis. Maka ada Isyu  akan ada peristiwa demo digelar P.212.  Padahal secara akal sehat sangat mustahil terjadi pada Anis. Karena beliau itu sangat terbuka untuk dialog. Apalagi dengan pendukung panatiknya yang mengusung saat pencalonan gubernur. Ada dugaan ini hanya upaya  oknum untuk mengurangi meriahnya acara. Karena menggagalkan acara sangat tidak mungkin.Â
Paling tidak berita itu, patut diduga hanya untuk sedikit upaya mencoreng saja. Seperti kisah Giring Ganesya yang pernah terperosok di lokasi ajang Formula E.  Dengan mulai dihembuskannya berbagai  polemik yang ada.Â
Seperti menyangkut komentar miring dari para mantan aktifis FPI yang mengusung Anis.  TV One tampak seperti  telah menetralisir keadaan ini lewat acara dialog yang menyejukan. Namun dengan adanya acara dialog di TV One,  justru semakin kencangnya sorotan kepada Pak Anis. Mengapa ?
Pernyataan mengenai sponsor "Heineken" sebagai  sponsor Formula E  mencuat. Dengan alasan di berbagai ajang,  untuk semua lokasi, dimanapun adanya, sponsor ini tidak pernah bisa di lepaskan. Jadi sponsor bir hadir, tidak hanya di Jakarta saja. Hal ini lah yang jadi perdebatan seru. Perdebatannya menukik ke pencalonan pak Anis di tahun 2024.
Panasnya suasana akibat adanya pencantuman logo bir di acara Formula E, sulit di tepis.  Untungnya arena ajang formula E ini, pernah digunakan untuk salat "Idul Fitri" dan peringatan "Kenaikan Isa Almasih" minggu lalu. Sehingga hebohnya berita iklan bir ini masih kalah besar oleh peristiwa berita acara keagamaan di atas. Gedung ini dianggap serbaguna untuk berbagai kegiatan. Bisa jadi arena semua organisasi  apapun. Memberi sinyal kepada masyatakat untuk berkompetisi memanfaatkannya. Jika ingin mengurangi logo "produk haram" di lokasi ini, maka perbanyaklah acara religi di gedung ini.
Dengan kompetisi sehat demikian. Tidak usah lagi ada demo atau protes ke pemerintahan. Konon ada berita bahwa Persaudaraan Alumni (PA) 212 mengecam keras dengan adanya sponsor bir dalam ajang balap mobil listrik Formula E Juni 2024 nanti. Berita ini terus digelembungkan berbagai pihak. Adu informasi antara buzer dan panitia penyelenggara dihubungkan dengan pencalonan Pak Anis 2024. Namun untungnya Gubernurnya Pak Anis yang sering menyejukan suasana.
Dalam isyu berita paling heboh belakangan ini, berhembus suara "jika dilanjutkan, PA 212 mengancam akan menarik dukungan untuk Gubernur Anies Baswedan saat maju ke Pilpres 2024". Isyu inilah yang kini mencuat menyangkut janji kampanye. Tampaknya jika melihat hasil dialog di TV One, demo protes itu sangat tipis digelar. Karena Anis sudah banyak karya-karya yang monumental selama memangku jabatan gubernur di DKI. Berhasil merangkul semua pihak. Hingga ketua PSI yang vokal saja, tempak tak berdaya membuat isyu tandingan yang setara.
Berbagai media banyak  mengangkat pernyataan Wasekjen PA 212, Novel Bamukmin  yang menyatakan sebenarnya mendukung ajang Formula E. Tetapi, dalam isyu itu  Anies disebutnya tidak boleh menghalalkan segala cara seperti membuat kerja sama dengan perusahaan bir. Tapi berita miring ini  jika dihubungkan dengan pencalonan 2024 tampaknya tertutupi oleh prestasi-prestasi Anis yang pernah terangkat di media.
Jika ada riak-riak kecil, itu hal wajar. Karena seorang gubernur itu, tidak bisa bekerja terjun sedetil itu. Tentang logo bir  panitialah yang bekerja sebagai penyelenggara yang lebih bertanggung jawab. Penulis sangat memahami kondisi ini. Karena tempat wisata kecil di lingkungan pesantren yang sangat ketat saja bisa ada pelanggaran. Dengan aturan religi begitu terkontrol & sistematis di lokasi perkemahan dan wisata  "waglo"  pernah kecolongan. Yaitu banyak botol bir di lokasi tempat kemah itu.  Botol-botol minuman kosong mereka tumpuk di semak, air minuman terlarang  itu, mereka tuang ke botol air mineral. Jika di ajang Formula E, ada pengunjung membawa botol dari luar, panitia bisa berbuat apa? Karena alasan ada logonya yang di legalisasi panitia. Hanya sebuah logo bawaan Formula E.
Sewa Lokasi di Waglo https://alamedukasi.my.id/942/sewa-lokasi-di-wagloÂ
Dengan evaluasi  berjenjang, terencana, semua  bisa dimimalisir. Tentu memerlukan waktu. Yang utama itu ada komitmen dari puncak pimpinan dan terus di evaluasi.Â
Gubernur DKI juga, pasti sudah memanggil panitia Formula E dan mencarikan solusi. Tentu fokus utama saat ini, pada suksesnya acara yang akan di gelar. Evaluasi pasca acara usai, sangat menentukan penilaian masyarakat kepada kepemimpinan Pak Anis. Wallohualam (DN).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H