Keesokan harinya kami ke RSUD, di bantu suster Wiwin yang konon tinggalnya di Matland Tambun. Suster baik hati itu, tugasnya di ruang pendaftaran banyak membantu banyak hal. Dia telfon kesana kemari, karena ada surat dari RS Â Kartini yang kurang lengkap. "Tenang pak, Â karena bersifat online, pasti bisa kita menanganinya dari sini." Semua di urus oleh suster Wiwin dengan cara telfon kesemua lini rumah sakit yang bisa dia hubungi.Â
Setelah mentok, akhirnya kami diminta kembali meminta berkas yang belum ada di aplikasi online itu. "Bapak minta saja ke RS.Kartini, sepertinya dari sana belum online" Dalam waktu singkat surat itu selesai juga. Ternyata kesalahan kami tidak mengikuti aturan melapor ke stap administrasi. Merasa berhutang budi ke Suster Wiwin yang belakangan diketahui tinggal di Metland di Kampung  Mede, Bekasi.
Ternyata bukan hanya Kih Agus Tan yang layak di tauladani itu. Dari kisah ini, terlihat gerak anak saya Nida Isti Azah, Istri tercinta Hastuti, Suster Wiwin, dan Dokter Kabul. Belum lagi melihat kinerja satpam, tukang parkir, penjaga karcis, polisi di gerbang RSUD, dan masih banyak lagi (DN).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H