Mohon tunggu...
Dr. Dedi Nurhadiat
Dr. Dedi Nurhadiat Mohon Tunggu... Dosen - Penulis buku pelajaran KTK dan Seni Budaya di PT.Grasindo, dan BPK Penabur

Manajemen Pendidikan UNJ tahun 2013. Pendidikan Seni Rupa IKIP Bandung lulus tahun 1986. Menjabat sebagai direktur media SATUGURU sejak tahun 2021 hingga sekarang. Aktif di Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) sejak tahun 2020. Menjabat sebagai kepala sekolah di beberapa SMA sejak Tahun 2009 hingga sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jangan Takut Terbuka (SMP Labschool Jadi Panutan)

22 Januari 2022   12:55 Diperbarui: 22 Januari 2022   20:13 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fazilla ceria di ruang isolasi (foto koleksi)


Dalam tulisan di media, Angelique Coetzee, mengatakan pasien-pasien yang terkena varian tersebut, sejauh ini bergejala ringan dan bisa rawat jalan di rumah. Disamping berita dari sumber lain. Bahwa wabah ini diduga sangat mudah diatasi.


Seperti tampak dalam video. Anak balita bernama fazilla saat ada gejala seperti uraian di atas, walau suhu badannya sempat panas diluar kewajaran, tapi nafsu makannya bagus, dan bayi usia satu tahun ini tetap lincah beraktivitas. Seperti tampak di video saat sang bayi dalam  karantina. Dia tetap bermain sambil belajar mengenali berbagai jenis boneka miniatur hewan.


Tidak ada tanda-tanda sedang sakit pada bayi itu. Kecuali suhu badannya saja yang berubah. Mungkin karena daya tahan tubuhnya yang prima. Yang menarik sang balita justru tampak kerasan di RS. Tak ubahnya laksana sedang rekreasi. Fazilla bermain dengan mendorong-dorong roda tiang impusan. Dia lakukan berkeliling sekitar kamar isolasi. Terdengar ibunya bercanda lewat kata-kata lucu. 

Suasana gembira terus  dibina. Ayah sang anak walau dengan jarum infus menempel tetap penuh tawa dan canda sambil mendampinginya. Hati bahagia merupakan bagian dari pengobatan.

Mereka dibawa ke RS karena hasil Swab & Vcr menyatakan positif. Dengan gejala seperti di uraikan pada alinea di atas. Sejak saat itu semua anggota keluarga dilakukan Rapid test dan pemeriksaan swab dari puskesmas setempat.

Patut diacungi jempol, hanya beberapa menit sejak laporan ke RT  lewat HP, dua orang petugas puskesmas sudah sigap di depan gerbang rumah dengan pakaian lengkap seba putih menutupi sepatu hingga rambut. Yang terlihat hanya bagian mata. 

Keluaga kami dipanggil satu persatu di colok bagian hitungnya hingga banyak yang bersin-bersin. Rapid test ini, hanya sebagai penyaringan informasi awal saja. Hasil pemeriksaan swab lah yang  digunakan. Sejak saat itu, kami sekeluarga tidak boleh keluar rumah. RT setempat mengirim makanan sesuai prosedur SOP.


Seperti informasi yang didapat dari berbagai media, bahwa.
"Keluhan yang disampaikan pasien  Omicron biasanya adalah mereka merasa sangat capek selama satu atau dua hari. Gejala lain adalah, sakit kepala dan badan terasa sakit. Tenggorokan serak," kata Coetzee dalam wawancara,  di tanggal 6 Desember 2021 dengan BBC NEWS Indonesia. Begitulah yang dirasakan keluarga kami, persis sesuai  dengan isi berita.


Yang berbeda itu, informasi tentang perawatan. Dalam berita tertulis kabar
"Pasien konfirmasi Omicron saat ini bisa melakukan isolasi mandiri di rumah," begitu kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Widyawati dalam keterangan tertulis, Kamis (20/1/2022). Di KOMPAS.com.

Tapi keluarga kami di arahkan untuk masuk ruang isolasi di RS yang sangat lenggang. Bahkan boleh dikatakan, ruangan seluas aula itu hanya di isi satu keluarga dengan pelayanan prima.
Ternyata banyak surat kabar online menuliskan bahwa" tidak semua pasien konfirmasi Omicron bisa melakukan isoman karena ada sejumlah syarat yang harus diperhatikan," diduga hal ini yang menjadi pertimbangan puskesmas setempat.


Maka masyarakat Indonesia sebaiknya membaca informasi, tentang otoritas kesehatan di Afrika Selatan secara utuh. Berita di atas,  mengumumkan penemuan varian baru, tanggal 14 hingga 16 November 2021. Tulisan itupun mempublikasikan penanganannya juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun