Lupakan dulu soal sinar lampu dan telapak tangan sakti dalam cerita  di atas. Kita rinci dulu siapa gerombolan bertato yang mengitari gadis cantik bertindik di hidung ini.
Diantara mereka ada yang mengaku sudah berhasil lulus dari bangku SMP kls3 . Ada yang lulus dari SMA, Namun ada pula yang terhenti ditengah perjalanan, dengan bermacam latar alasan.Â
Namun dalam rombongan ini walau ijazahnya sangat beragam, tampak hidupnya seperti setara. Mereka mau mendengar dan berbagi satu sama lainnya. Mereka saling mengisi, Â saling menghormati dan menghargai posisinya masing-masing.
Kendaraan rakitan ini, jika ada masalah, pasti Ijay yang disanjung mampu menanganinya. Mengapa harus Ijay ? Â Karena dia dianggap ahli mesin, walau hanya belajar secara otodidak. Ijay itu, lulusan SMA yang tidak dibekali ilmu otomotif. Tapi percaya dirinya sangat besar, dan bangga berkat dukungan teman-temannya.
Karena ada kenyamanan demikian, seorang gadis cantik begitu rela dan setia dalam rombongan geng ini. Gadis cantik yang bergabung dalam geng ini, mengaku bernama Utay. Nama asli sesungguhnya  sangat bagus yaitu Melati Fareza. Namun kadang mengaku dirinya bernama Uti.
Mengapa gadis secantik ini lari ke jalan ? Menurut pengakuannya dia ini punya adik sebanyak 4 orang dari ayah tirinya, karena ayah aslinya sudah almarhum. Mungkin bukan cuma Itu alasannya. Banyak alasan lainnya, dan belum tersibak.
Ternyata satu rombongan pengawal gadis cantik bermama Utay ini, tampaknya beragam suku. Terbukti dari hasil wawancara tidak semua mengaku sebagai orang Betawi. Â Orang Betawi yang ada di rombongan geng ini hanya Haikal. Sayang Haikal tidak bisa berbahasa betawi saat di uji lisan oleh penulis.Â
Kebhinekaan dalam geng mereka ini ada yang mengaku dari suku Sunda, Batak, dan ada juga dari Madiun Jawa Timur. Namun mereka terbuang dari budaya adat leluhurnya. Mereka berjelompok membentuk budayanya sendiri.
Uti si cantik yang hidungnya penuh lubang tindikan ini, mengaku sudah pacaran sesama anggota geng ini, selama 2.5 bulan. Padahal hidup bergerombol dengan pacarnya itu jauh sudah lebih lama dari itu. Â
Ketika mereka semuanya di dibujuk agar segera pulang. Semua setuju, akan melakukan itu pada saatnya.  "kamu Uti, akan lebih cantik jika ada di rumah, kulitnya akan lebih putih" begitu saran kami. Lalu apa  jawabnya ?  "Untuk cari pengalaman dulu, Om," pungkasnya.
Nama panggilan  mereka ini pendek-pendek. Diantaranya yang sempat tercatat; Suryo, Adi, Utay, adil, Yudi, Haikal, Qadim. Mungkin saja semua itu hanya nama samaran.