Mohon tunggu...
Dr. Dedi Nurhadiat
Dr. Dedi Nurhadiat Mohon Tunggu... Dosen - Penulis buku pelajaran KTK dan Seni Budaya di PT.Grasindo, dan BPK Penabur

Manajemen Pendidikan UNJ tahun 2013. Pendidikan Seni Rupa IKIP Bandung lulus tahun 1986. Menjabat sebagai direktur media SATUGURU sejak tahun 2021 hingga sekarang. Aktif di Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) sejak tahun 2020. Menjabat sebagai kepala sekolah di beberapa SMA sejak Tahun 2009 hingga sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Gadis Cantik di Sarang Pria Petualang

19 Desember 2021   10:06 Diperbarui: 19 Desember 2021   20:14 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Mengamati perilaku wanita cantik yang masih belia ini. Setiap kali meluncurkan kata-kata tak pernah lepas dari senyum manis di bibirnya. "Adik saya empat Om, tapi beda bapak," begitu pengakuannya, saat ditanya.
Si cantik itu, tidak melanjutkan pendidikan karena ketidak mampuan orangtua. Mungkin orangtuanya tidak berdaya dan  terpaksa mentelantarkannya, hingga si gadis cantik ini terbawa arus deras  limbah Ibukota. 

dok.pri
dok.pri
Kini si gadis itu, tersangkut di pinggir jalan samping hotel berbintang seperti tampak dalam video.  Sesekali sekuriti mengintip dari balik pagar hotel, mengamati perilaku mereka. 

Sehabis berdialog secara bersahabat dengan mereka. Saya sebagai penulis tak sanggup tidur di kasur empuk hotel mewah itu. Karena kamar hotel  berada di ketinggian berhadapan dengan rombongan geng ini, sangat sayang jika dilewatkan begitu saja. Moncong kamera begitu leluasa mengambil gambar  saat mereka berkumpul. Setiap mata terpejam spontan terbangun lagi dan langsung mengintip ke kerumunan mereka yang rata-rata remaja bertato

img-20211219-wa0010-61beaf2215739574e613dc95.jpg
img-20211219-wa0010-61beaf2215739574e613dc95.jpg
"Tato nama saya, Om" menjawab pertanyaan penulis. "Teman saya yang membuat" jawabnya lagi sambil menunjukan pipinya yang cemong karena tato yang dibuat bukan oleh ahlinya. Tampak semerawut tidak seindah tato buatan orang yang profesional. Patut diduga pembuatnya masih proses belajar membuat tato.

Kumpulan remaja bertato ini, sekilas sangat menyeramkan. Namun saat diajak berdiskusi, kata-katanya meluncur dengan nada memelas. Tutur katanya begitu mengharukan.  Semua orang yang mendengarnya pasti merasakan hal yang sama.

Kira-kira jam 02.00  WIB dini hari,  penulis mencoba mengintip lagi perilaku mereka lewat jendela kaca hotel. Dari ketinggian puncak hotel di Kota Depok ini, berulang kali kamera di zoom lebih dekat mencari si cantik diantara kerumunan pria bertato. Ternyata benar-benar si gadis itu menghilang. Apakah pulang?

Berulangkali kamera di arahkan keberbagai arah, tak ada tanda-tanda munculnya bayangan sosok gadis itu. Justru di kagetkan dengan datangnya satu rombongan gerombolan remaja lain lagi, dengan kendaraan rakitan sejenis. Namun tampak bendera-bendera bekas kandidat legislatif berkampanye itu lebih banyak terpajang. Tiang bendera itu, mereka ikat di setiap sudut lekukan kendaraan rakitan. 

Tampaknya  dua kelompok gerombolan remaja bertato ini satu komunitas yang sepertinya begitu bersahabat.  Mereka bersenda gurau cekikikan. Sementara si gadis cantik tak ada tanda-tanda hadir dalam rombongan itu lagi.

Selang beberapa jam kemudian, penulis ketiduran di atas kursi hotel di ketinggian lantai 9.  Dengan arah hadap pada jendela kaca, tepat di atas mereka. Penulis membelakangi tempat tidur empuk yang disediakan pengelola hotel, untuk fokus menggambil gambar siaran langsung lewat medsos. Tentu hanya pada saat-saat yang dianggap penting saja. 

Tak ingin ada peristiwa penting terlewatkan, Namun rasa kantuk tak terhindari lagi. Benturan kepala mengeluarkan bunyi yang mengagetkan, hingga terbangun kembali. Sambil meraba kening yang terasa sakit akibat benturan, mata tertuju kembali kelantai dasar halaman hotel yang semakin gelap. 

Di lantai dasar halaman, tampak ada sekuriti berkeliling mengamati setiap sudut hotel. Sesekali dia mengintip ke bagian luar pagar dengan cara berjingkit menaiki pagar.

Tampak dari ketinggian hotel semakin malam pengambilan gambar semakin indah. Karena kendaraan yang lalu lalang mulai jarang. Bahkan satu rombongan gerombolan remaja bertato yang datang belakangan itu sudah tidak ada di lokasi itu lagi. "Apakah si gadis cantik sudah ada di sana kembali ?" Jawabnya tetap tidak ditemukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun