Mohon tunggu...
driand adi
driand adi Mohon Tunggu... -

manusia biasa yang biasa-biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pengetahuan dan Penjara Keilmiahan

28 Mei 2015   13:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:30 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sasaran hermeneutika bukan penciptaan makna hasil pertemuan horison melainkan melacak distorsi yang menyesatkan komunikasi makna. Dengan kata lain, melacak makna sesungguhnya yang bebas dari proses-proses penyimpangan secara sistematis. Penafsir harus selalu mengambil sikap curiga terhadap permainan kuasa yang melandasi sebuah pemaknaan. Layaknya psikoanalis, penafsir tidak serta merta menerima makna tampilan guna mengalihkan perhatian pada makna laten. Makna laten adalah makna sesungguhnya yang terdistorsi secara sistematis ketika naik ke kesadaran kolektif. Kesadaran yang sudah diputarbalikkan oleh ideologi (Kesadaran palsu, Marx). Ia bekerja layaknya sistem pertahanan yang menangkal makna laten untuk tampil dalam wujudnya yang telanjang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun