Selamat datang dan selamat membaca
Seperti puisi mama yang sebelumnya telah saya tayangkan. Puisi juga merupakan isi hati saya sebagai seorang anak kepada ayah saya. Pa, terima kasih atas semua cinta dan pengorbananmu terhadap saya yah. Lopyu papaa
Pa,
Dunia begitu keras padamu.
Â
Banyak beban yang kau pikul di pundakmu,
Membuatmu merenung dalam kesunyian malam,
Bertemani segelas kopi.
Â
Namun langkahmu tetap tegar,
Pundakmu tetap tegak.
Beban itu tak mampu mengalahkanmu,
Kau tetap berjuang,
Menggapai impian di antara himpitan beban.
Â
Kerja kerasmu,
Perjuanganmu,
Membuatku memiliki banyak pilihan.
Â
Pilihan-pilihan yang kau perjuangkan,
Kau sediakan,
Mampu membentuk diriku jadi pribadi yang lebih baik.
Â
Kau sangat ku sayang,
Kau cinta pertamaku.
Kau takkan pernah terganti.
Â
Maafkan kekakuanku,
Yang kau turunkan kepadaku,
Sehingga, aku hanya bisa
Meluapkannya lewat tulisan ini.
Â
Tetaplah kuat,
Tetaplah sehat,
Wahai pahlawanku,
Wahai cinta pertamaku.
Bagi yang mau kisahnya juga dibagikan dalam bentuk cerita bisa kirim di gmail berikut yahh...
k9drani@gmail.com
Salam hangat,
Minni
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H