Kesenian memang mengenai keindahan namun bagi Bu Sira lebih dari itu. Musik bagi Bu Sira dapat secara langsung membantunya untuk mengenali jiwa-jiwa muridnya. Menurut bu Sira, mata itu merespon lagu. Mata manusia itu bernyanyi, melantunkan nada-nada pada jiwanya.Â
Kini bu Sira harus memanggil Bulan ke ruangannya.
***
Bulan membuka pintu ruangan Bu Sira. Tempat itu tampak dipenuhi oleh banyak lukisan dan juga alat musik. Dari instrumen musik tradisional seperti angklung, hingga modern seperti gitar dan keyboard.
" Bulan, silakan duduk dulu."
 " Maaf ada apa ya bu?"
Laptop sudah terpaut dengan speaker kecil di bawah meja kerja Bu Sira.  Terdengar lantunan lagu, " ambilkan bulan Bu,  ambilkan bulan Bu,  yang selalu bersinar di langit..." menggema di dinding ruangan. Bu Sira duduk di hadapan Bulan.Â
" Kamu tau lagu ini kan? Menurutmu  bagaimana?"
" Tau bu, ini lagu anak-anak kan? Ya bagus kok lagunya."
" Ya lagu di kelas tadi juga bertema sama. Karena ini hari ibu maka saya pilih tema lagu-lagu yang seputar itu. "
" Em ..iya bu."