Mohon tunggu...
Marendra Agung J.W
Marendra Agung J.W Mohon Tunggu... Guru - Urban Educator

Write to learn | Lahir di Bekasi, mengajar di Jakarta | Menulis edukasi, humaniora, esai dan fiksi | Kontak: jw.marendra@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kobaran Api di Mata Bulan

10 Juli 2024   17:56 Diperbarui: 1 September 2024   21:54 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustasi Cerpen. Sumber: Pixabay.com 

Kesenian memang mengenai keindahan namun bagi Bu Sira lebih dari itu. Musik bagi Bu Sira dapat secara langsung membantunya untuk mengenali jiwa-jiwa muridnya. Menurut bu Sira, mata itu merespon lagu. Mata manusia itu bernyanyi, melantunkan nada-nada pada jiwanya. 

Kini bu Sira harus memanggil Bulan ke ruangannya.

***

Bulan membuka pintu ruangan Bu Sira. Tempat itu tampak dipenuhi oleh banyak lukisan dan juga alat musik. Dari instrumen musik tradisional seperti angklung, hingga modern seperti gitar dan keyboard.

" Bulan, silakan duduk dulu."

 " Maaf ada apa ya bu?"

Laptop sudah terpaut dengan speaker kecil di bawah meja kerja Bu Sira.  Terdengar lantunan lagu, " ambilkan bulan Bu,  ambilkan bulan Bu,  yang selalu bersinar di langit..." menggema di dinding ruangan. Bu Sira duduk di hadapan Bulan. 

" Kamu tau lagu ini kan? Menurutmu  bagaimana?"

" Tau bu, ini lagu anak-anak kan? Ya bagus kok lagunya."

" Ya lagu di kelas tadi juga bertema sama. Karena ini hari ibu maka saya pilih tema lagu-lagu yang seputar itu. "

" Em ..iya bu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun