Mohon tunggu...
Marendra Agung J.W
Marendra Agung J.W Mohon Tunggu... Guru - Urban Educator

Write to learn | Lahir di Bekasi, mengajar di Jakarta | Menulis edukasi, humaniora, esai dan fiksi | Kontak: jw.marendra@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Anak: Garfa, Fares dan Batu Koral Putih

18 April 2023   21:24 Diperbarui: 18 April 2023   21:37 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Batu koral ( Sumber foto: Pixabay.com)

Fares mengangguk-angguk sambil pelan-pelan menghabiskan susu hangatnya. Garfa tak mau kalah, ia pun menenggak susu hangat dengan lebih cetat. Kemudian meletakan gelas kosong di atas meja, sambil bertanya, " Loh, kalau kapas itu buat apa Bunda?"

Ibu menjawab dengan lembut, " kapas itu, nanti akan digunakan untuk penyaring air kolam. Supaya air kolamnya tetap jernih." Tiba-tiba Fares menyambar, " oh, soalnya ikannya nanti pipis di kolam. Jadi nanti kolamnya kuning ya Bunda?" Ibunda pun tertawa kecil. Garfa pun ikut tertawa juga.

" Paman Raung akan ibu telepon agar menyiapkan bahan dasar itu.Nanti Garfa dan kamu Fares, tinggal menerima kapas dan batu koral putih dari Om Raung." Terang ibunda.  Fares pun menghabiskan susu hangat tanpa tersisa. Dan Garfa mengelap sisa susu pada bibirnya. 

Mereka bersiap-siap untuk bersepeda, keluar rumah menuju ke rumah pamannya yang berada di gang belakang. Garfa dan Fares pun berpamitan.

"  Kami jalan ya Bunda!"

" Ya, hati-hati ya Nak !"

" Siap Bunda! Fares gak sabar, mau ambil batu koral putih itu!"

 ***

Udara pagi itu begitu segar. Di sepanjang perjalanan, banyak pepohonan yang dilalui oleh Garfa dan Fares. Pohon-pohon itu turut menyumbang oksigen. Laju sepeda Fares kerap tertinggal oleh laju sepeda Garfa. Sebab, Garfa memiliki kaki yang lebih panjang dibanding kaki adiknya. Sehingga kayuhan sepeda Garfa lebih kuat. Sedangkan Fares beberapa kali harus mempercepat kayuhan sepedanya agar dapat mengejar kakanya.

Ukuran sepeda mereka tidak jauh berbeda. Hanya saja, sepeda Garfa memiliki jok dan kemudi yang lebih tinggi dibanding sepeda Fares.  Tatkala mereka memasuki tikungan jalan tiba-tiba Garfa mengerem laju sepedanya. 

Fares pun berhasil menyusul Garfa. Garfa melakukan itu setiap kali menemui tikungan agar adiknya tidak tertinggal terlalu jauh. Pada tikungan jalan terakhir, mereka akan memasuki gang perumahan tempat paman mereka tinggal. Di saat inilah, mereka berhenti agak lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun