Fakta penelitian tersebut menurut saya relevan. Sebab tatkala saya memutar film-film dengan bahasa asing. Â Kemampuan "memirsa" mereka pun terlatih. Siswa cenderung fokus membaca takarir (subtitle).Â
Itu terjadi karena cerita telah mengikat mereka secara emosional, sehingga mereka lupa kalau mereka sedang lemas karena haus atau pun lapar.Â
Kemudian, setelah film selesai mereka lebih berani berbicara atau mengemukakan pendap mereka ketika saya memberi sejumlah pertanyaan pemantik tentang cerita yang baru saja mereka tonton.
Hobi memutar film sebelum atau ketika proses pembelajaran di kelas tentu hanya salah satu cara dalam membangun suasana efektif di kelas ketika di bulan ramadan atau pun di luar bulan ramadan.Â
Setiap guru memiliki cara tersendiri untuk mengatasi "keloyoan" siswa. Dalam hal ini, mungkin karena saya gemar atau hobi menonton film sehingga dapat menggunakannya di kelas secara porposional.
Marendra Agung J.W
Sumber penelitian:Â Eko Priyo Purnomo and Fitri Ambar Lestari. (2021). The Effect of Watching Movies on Students' Speaking Ability in Indonesian Language. International Journal of Instruction, 14(2), 223-238.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H