Mohon tunggu...
Marendra Agung J.W
Marendra Agung J.W Mohon Tunggu... Guru - Urban Educator

Write to learn | Lahir di Bekasi, mengajar di Jakarta | Menulis edukasi, humaniora, esai dan fiksi | Kontak: jw.marendra@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Percakapan Pasca Panen

15 Oktober 2020   21:59 Diperbarui: 16 Oktober 2020   12:51 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   

Suatu ketika, di lepas desa, nun jauh dari  kota. 

" jadi cita-citamu apa Nak nanti kalau sudah besar?" Seorang  ayah bertanya kepada anaknya.

" masuk surga, Yah." Jawab si anak.

" Loh. Maksud ayah, seandainya saja nanti kamu udah dewasa dan siapa tahu jadi sarjana,  kamu mau jadi apa, Nak?" Si ayah memperjelas.

"Tukang sapu jalan, Yah. "Jawab si anak dengan enteng.

 " Kamu kesurupan Nak? Kok..." Si ayah sebal.

" kata ibu, membersihkan itu mulia." Sambar si anak.

" Eee. Ya iya. Tapi kan tidak harus jadi tukang sapu Nak. Kamu tidak punya impian ? kepingin punya mobil gitu?" Si ayah kembali mencoba.

" Aku ingin tidak punya rasa ingin yah." Jawab anak seperti bukan anak-anak.

 "  nak, kamu.." si ayah bingung.

" kata ibu, keinginan bisa memperbudak manusia, " si  anak menyela.

 " Aduh. Maksud ayah. Kamu nanti kerja apa?kan kamu nanti perlu makan Nak, kalau sudah besar?" Tutur si ayah hampir putus asa.

" kata ibu, sawah kita banyak padinya, Yah." Anak menyahut.

 *nak, itu mau dijual buat kuliahmu nanti nak!* ucap ayah dalam hati. 

Marendra Agung J.W.

 Oktober 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun