“ Mengingat kembali perbangan itu, mungkin saja selama 10 menit” Pramugari.
“ hanya 10 menit? Atau lebih lama?” Jannele.
“ Mungkin saja lebih lama, aku tak yakin” Pramugari.
Ramsey cukup lega dengan aksi rekannya itu. Jannele melakukan pekerjaannya dengan baik, bagi Ramsey. Namun di luar ruang pengadilan Jannele mengungkapkan unek-uneknya, sesuatu yang mengganjal dalam pikiranya. Kepada Ramsey ia berkata, bahwa Mike bisa saja berkata bohong, dan bisa saja pramugari itu tidak berbohong. Diam-diam Jannele memiliki dugaan sendiri di dalam pikirannya, bahwa pembunuh tuan Boone Lassiter bisa jadi adalah istrinya sendiri, yaitu Lorita, dan Mike mencoaba untuk melindungi ibunya. Namun atas nama pekerjaan, dan reputasi profesi, maka ia abaikan itu semua.
Keberhasilan Ramsey merelevansikan logika penjelasan Mike dengan asumsi dari kesaksian tetangga rumah keluarga lessiter, tentang sikap korban yang keras kepada istri, membangun fakta semakin berawarna dan nyata. Bahwa, Mike memang membunuh ayahnya, dan Mike melakukan penusukan ini sebagai sikap reaksioner terhadap sikap korban.
Sehingga, Hakim pun memutuskan dengan begitu enteng, bahwa
“ Terdakwa tidak bersalah”
Mike pun menangis, memeluk Ibu, dan para pengacaranya.
***
Fakta dari persidangan merupakan kerikil kecil dari apa yang sesungguhnya terjadi. Di penghujung durasi film yang benar-benar terjadi dalam perkara pembunuhan ini pun terkuak. Penyusun naskah cerita ( screenwritter ) Nicholas Kazan bermaksud membuat semacam kejutan dalam film ini melalui adu peran antara Keanu Reeves sebagai Ramsey dan Gabriel Basso sebagai Mike. Selepas persidangan, Mike mengamuk dan menuding-nuding Ramsey sebagai pembunuh ayahnya yang sebenarnya.
Sebuah intrik pembunuhan yang dilakukan Ramsey dan Loritta kepada Boone. Ramsey sudah memiliki strategi sedemikian rupa guna mengatasi serangan hukum atas kematian Boone Lessiter. Namun sesuatu mengacaukannya, ketika tiba-tiba Mike pulang lebih cepat, dan memergoki ayahnya telah mati. Film The Whole Truth ini mencoba menunjukan luasnya kemungkinan-kemungkinan kebenaran yang sulit ditampung pada aktivitas meja hijau yang kelewat sempit. Lantas, bagaimana dengan keadilan? Barangkali keadilan merupakan sesuatu yang gaib, tak nampak dan setiap pribadi memiliki rasa pencapaiannya dalam sunyi, diam-diam dalam hati.
September 2016.
Marendra Agung
sumber film: Layarkaca21.tv
