Mohon tunggu...
Marendra Agung J.W
Marendra Agung J.W Mohon Tunggu... Guru - Urban Educator

Write to learn | Lahir di Bekasi, mengajar di Jakarta | Menulis edukasi, humaniora, esai dan fiksi | Kontak: jw.marendra@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bang Mamat Gagal Ningkat

13 Juni 2016   12:34 Diperbarui: 13 Juni 2016   12:39 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di sela waktu mereka orbrol sana-sini sambil menyantap bingkisan nasi dari relawan. 

" ....mestinya tanggul kali diperlebar lagi..."

 " Hemmmm...pohon - pohon ditebang mulu sih..."

 " Halah..banjirnya malah makin tinggi nanti kalau jebol..."

 " ...makanya jangan buang sampah sembarangan dong! "

 " Eh eh , bapak-bapak kapan ya kita digusur? “ 

" Dijadikan waduk!?!? Memangnya pemerintah punya dana seberapa? "

Seperti sidang para ahli pembangunan, bapak - bapak gang Q kampung Pegepe bergaya bag tokoh publik. Di atas sana, Mamat nangkring di genteng rumahnya, menikmati rokok sambil menahan tawa menyimak tetangganya itu. Bagi si Mamat solusi banjir tak ubahnya sesuatu yang gaib, tak bisa dijangkau siapa saja, mustahil untuk digapai. Celoteh bapak-bapak itu palingan hanya selingan menunggu air bersih karena listrik masih padam, pikir Mamat.

 "Sssttt...liat tuh bang Mamat! Malah ngopi coba, rumahnya masih berantakan gitu.." 

" Hehh berisik loh!! Nanti si jenggo banjir Mamat ngamuk baru tau rasa."

 " Ohiya.. denger-denger Si Mamat sudah enggak alergi banjir lagi? " 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun