Mohon tunggu...
Drajatwib
Drajatwib Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis amatiran

Menggores pena menuang gagasan mengungkapkan rasa. Setidaknya lebih baik daripada dipendam dalam benak, terurai lenyap dalam pusaran waktu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Saatnya Menyala

5 Januari 2025   08:28 Diperbarui: 5 Januari 2025   11:05 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Biarkan langit mendengar jeritan kita,

bahwa cukup sudah persekongkolan busuk,

cukup sudah lidah yang memutar dusta.

Bangkitkan jiwa yang tertidur!

Bangunkan keberanian yang terkubur!

Aku, engkau, dan kita semua

adalah gelombang yang tak bisa dibendung.

Sumpahku malam ini adalah terang,

yang tak akan padam sebelum keadilan menang.

Mari berdiri!

Tak ada tempat lagi untuk tunduk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun