Mohon tunggu...
Drajatwib
Drajatwib Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis amatiran

Menggores pena menuang gagasan mengungkapkan rasa. Setidaknya lebih baik daripada dipendam dalam benak, terurai lenyap dalam pusaran waktu.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pesona Lembongan yang Eksotis

10 Desember 2017   16:40 Diperbarui: 11 Desember 2017   09:13 1878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi itu kawasan pantai Sanur terlihat masih cukup ramai. Parkir mobil dan motor terlihat penuh dan membuat pengunjung harus masuk perlahan melalui Jl. Hang Tuah untuk menemukan tempat parkir yang masih tersisa. Warung Mak Beng yang terletak di ujung jalan pantai Sanur juga terlihat penuh pengunjung. Warung makan yang hanya menyajikan menu tunggal sup ikan laut ini memang populer di kalangan pelancong domestik. Beberapa kolega dari luar Bali jika berkunjung selalu minta ditemani makan di warung Mak Beng ini atau setidaknya memasukkan dalam agenda kuliner selama berlibur di Bali.

Namun pagi ini kami ke pantai Sanur bukan hendak sarapan d warung Mak Beng, melainkan akan menyeberang ke Nusa Lembongan menggunakan fast-boat yang tersedia dari pantai Sanur. Ini merupakan kunjungan kami yang kedua setelah kunjungan sebelumnya kami menikmati petualangan bersepedamotor keliling pulau Nusa Lembongan beberapa bulan sebelumnya. Kunjungan pertama tersebut cukup menyenangkan sehingga ketika memilih akan menghabiskan akhir minggu kemana, maka kami memutuskan untuk kembali ke Nusa Lembongan. 

Sebenarnya ada pilihan lain, yakni Nusa Penida, pulau paling besar di antara ketiga pulau yang berada dekat pulau Bali ini. Namun setelah menimbang beberapa hal yang lain, maka kami tetap memutuskan berangkat ke Nusa Lembongan. Buat kami Lembongan (begitu orang lokal menyebutnya dengan singkat) jauh lebih eksotis alamnya ketimbang Penida atau Trawangan yang ada di Lombok. 

Di samping obyek wisata yang bisa dikunjungi jauh lebih banyak, Lembongan juga memiliki kontur yang beragam, semisal pelancong bisa menikmati keindahan sunset dari Panorama restaurant and bar yang ada di tanjakan dan tikungan jalan menuju Jungut Batu. Dari tempat ini, sembari minum teh hangat atau jus tamarin pelancong bisa menikmati keindahan panorama pantai Jungut Batu dan sekitarnya sambil menunggu saat matahari tenggelam di ufuk barat.  

Pagi ini kami memilih untuk go-show, mencoba langsung membeli tiket penyeberangan ke Lembongan tanpa reservasi terlebih dahulu. Di Sanur tersedia beberapa provider fast-boat seperti Marlin; Glory; Sanur Express dan sebagainya dengan jadwal keberangkatan pagi hingga sore mulai jam 8; 10; 11; 13 dan jam 15.  

Pada perjalanan ke Lembongan sebelumnya kami menggunakan fast boat Glory yang cukup bagus dilengkapi dengan peralatan keselamatan berupa life jacket bagi setiap penumpang yang tersimpan di kompartemen penyimpanan barang diatas tempat duduk tiap penumpang. 

Kali ini kami tiba di Sanur sekitar jam 10 pagi dan berencana untuk menggunakan fast boat Glory lagi. Namun ketika kami sampai di konter tiket, jadwal keberangkatan jam 11 sudah penuh. Kami mencari alternatif lain dan segera mendapat tiket justru pada keberangkatan jam 10 dengan fast boat Marlin yang masih mau menunggu kami, dua penumpang terakhir mereka sebelum berangkat. Sungguh beruntung kami pagi itu tanpa menunggu terlalu lama sudah bisa berangkat ke Lembongan.

Baik di Sanur maupun di Lembongan semua penumpang harus berbasah basah untuk naik boat. Dokumentasi pribadi
Baik di Sanur maupun di Lembongan semua penumpang harus berbasah basah untuk naik boat. Dokumentasi pribadi
Satu hal yang menjadi masalah setiap kali menyeberang dengan fast boat dari Sanur dan Lembongan adalah tidak adanya dek bagi penumpang untuk mengakses ke kapal tanpa harus bersentuhan dengan air laut dan ombak yang kadang setinggi paha orang dewasa. Hal ini bukan saja mengganggu penumpang karena jelas celana bakal basah terkena air laut, tapi juga berbahaya jika calon penumpang khususnya wanita dan orang tua yang bisa saja terdorong ombak dan terpeleset jatuh ke air. 

Tidak habis heran karena demikian tingginya frekuensi penyeberangan setiap harinya yang mengangkut ratusan penumpang tapi tidak ada satupun dek penyeberangan dibangun oleh pemerintah. Jika dibandingkan dengan pelabuhan penyeberangan Bangsal dan Gili Trawangan di Lombok yang sudah memiliki bangunan dek permanen bagi sandar kapal dan penumpang mengakses kapal dengan nyaman, jelas Bali tertinggal jauh.

Karena ketiadaan dek ini pulalah pagi ini kami mengulangi berbasah basah naik ke boat dengan sebelumnya melepas sepatu dan menitipkan kepada crew boat yang sudah siap dengan keranjang plastik untuk menampung  sepatu/sandal milik penumpang. Tentusaja kami perlu mengamankan dompet dan smartphone disaku baju atau tas supaya jika celana basah terkena hempasan ombak tidak fatal akibatnya bagi smartphone maupun dompet kami.

Perjalanan dengan fast boat menuju Lembongan dapat ditempuh hanya sekitar 30 menit. Jika ombak sedang tenang kapal bisa merapat ke pelabuhan Mushroom atau Jungut Batu. Namun jika cuaca dan ombak sedang tidak bersahabat maka boat biasanya akan melambung agak jauh keutara, didekat kawasan Mangrove. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun