Mohon tunggu...
Khudori Husnan
Khudori Husnan Mohon Tunggu... Freelancer - peminat kajian-kajian budaya populer (https://saweria.co/keranitv)

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

The Power of Bincang-Bincang

14 November 2020   16:35 Diperbarui: 14 November 2020   16:56 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perasaan-perasaan yang tersembunyi itu,  berpeluang untuk dapat diperbincangkan melalui  sebuah percakapan, sampai kita berhasil menghadirkan sebuah   perbincangan  bermutu, tanpa sebuah penghakiman  baik dan buruk.

Saat bincang-bincang seperti digambarkan di atas telah tercapai, maka  tujuan utama bincang-bincang yaitu konfirmasi dan klarifikasi, sudah teraih. Sebaliknya,   bincang-bincang akan disebut gagal karena  didasari adanya sikap menutup diri dari  pihak-pihak yang terlibat perbincangan.

Jangan tutup dirimu

Untuk mencegah terjadinya bincang-bincang yang didasari ketertutupan, yang mesti dilakukan lebih dulu adalah mencari tahu sebab-musabab  dari    adanya sikap menutup diri pada lawan bicara.

Seseorang memiliki kecenderungan   takut  membuka diri  lantaran  ia  terlalu 'baper' dalam artian selalu membesar-besarkan perbedaan antara dirinya dengan diri orang lain;

misalnya,  secara ekonomi kita miskin, sedangkan orang lain kaya raya,   kita orang kampung, dia orang kota, kita jelek, dia cantik atau ganteng, kita putus sekolah,  dia anak kuliahan, kita banyak kekurangan, orang lain memiliki banyak kelebihan.

Kecenderungan lainnya ialah seseorang biasanya selalu berkeinginan  hanya menampilkan kekuatan dan menyembunyikan kelemahan, memuji kesuksesan dan merahasiakan kegagalan, dan yang terpenting ialah  orang selalu berkeinginan untuk  disukai tinimbang dibenci.

Padahal, dengan terungkapnya  berbagai kelemahan, tergelarnya cerita  kegagalan, terekspresikannya   sentimentalitas, serta tersingkirnya  sikap 'jaim,' sebuah acara bincang-bincang bisa tampil menjadi lebih menarik dan tak membosanan.  

Akhirnya, ketika lawan bicara sudah mulai berani  terbuka dan merasa nyaman menceritakan segalanya, dari acara bincang-bincang dapat terlahir sebuah wawasan dan pemahaman baru, hingga bisa membuat seseorang dapat merasakan adanya energi positif baru yang menyelinap  di jiwanya.

Dan, pada titik inilah terletak  'the power of bincang-bincang.'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun